Pernah Jadi Tempat Ziarah, Mengapa Makam Aleksander Agung Menghilang?

By Sysilia Tanhati, Senin, 29 April 2024 | 10:57 WIB
Makam Aleksander Agung menjadi misteri abadi bagi para sejarawan. Pernah menjadi tempat ziarah, mengapa makamnya menghilang? (Karl von Piloty)

Makam Aleksander menjadi tempat ziarah

Pada tahun 274 SM, Aleksander Agung dimakamkan di Aleksandria. Makamnya menjadi titik fokus pemujaan Ptolemeus yang didedikasikan kepadanya. Banyak tokoh terkenal mengunjungi tempat peristirahatan terakhir sang penakluk legendaris. Julius Caesar memberikan penghormatan ketika dia tiba di Aleksandria setelah kematian Pompey yang Agung.

Kaisar Romawi pertama – Augustus – juga mengunjungi makam Aleksander setelah kemenangannya atas Actium. Kemenangannya itu menjadikannya satu-satunya penguasa dunia Romawi dan menjadikan Mesir kuno sebagai provinsi Romawi, dan milik pribadi kaisar.

Kunjungan-kunjungan ini bukan sekadar bentuk penghormatan tetapi juga pernyataan politik yang kuat. Para kaisar berupaya menyamakan diri dengan idola mereka, Aleksander Agung. Kaisar Caligula dikatakan telah mengambil pelindung dada sang penakluk. “Sementara Caracalla dilaporkan meletakkan tunik, cincin, ikat pinggang, dan beberapa barang berharga lainnya di peti mati,” tambah Bileta. Semua itu melambangkan transfer kebajikan bela diri dari penakluk kuno kepada dirinya sendiri.

Makam Aleksander Agung kini hilang tanpa jejak

Pada akhir abad keempat, makam Aleksander Agung kehilangan maknanya. Ketika Kaisar Theodosius I melarang praktik pagan dan memerintahkan penutupan semua kuil, makam Aleksander dibuka dan dijarah.

Jika mausoleum tersebut terletak di kawasan kerajaan Aleksandria, maka makam tersebut mungkin mengalami kerusakan akibat tsunami dahsyat. Tsunami melanda kota tersebut pada tahun 365 Masehi.

Namun, bahkan setelah bangsa Arab menguasai Aleksandria setelah Pertempuran Yarmuk, sejarawan dan pengunjung kota melaporkan melihat makam sang penakluk. Penyebutan terakhir terjadi pada abad ke-16, ketika kota metropolitan yang tadinya membanggakan telah direduksi menjadi desa pesisir.

Spekulasi berlimpah. Mungkinkah para pedagang Venesia tanpa sadar mencuri jenazah Aleksander dan mengira itu adalah jenazah Santo Markus? Beberapa orang berpendapat bahwa makam sang penakluk terletak terendam di bawah ombak atau tersembunyi di bawah jalan-jalan modern di Aleksandria.

Meskipun banyak dilakukan penggalian arkeologis, lokasi persis tempat peristirahatan terakhir Aleksander di Aleksandria masih belum diketahui. Dan hal ini mungkin akan tetap demikian, terus memikat imajinasi para cendekiawan. Makam sang penakluk dari Macedonia itu menjadi sebuah simbol dari sifat sejarah yang sulit dipahami dan upaya berkelanjutan untuk mengungkap rahasia masa lalu.