Alasan Dinasti Ming Tiongkok Menghentikan Pelayaran Armada Harta Karun

By Sysilia Tanhati, Senin, 29 April 2024 | 21:00 WIB
Antara tahun 1405 dan 1433, Dinasti Ming Kekaisaran Tiongkok meluncurkan ekspedisi bersejarah. Armada Harta Karun itu dipimpin oleh Zheng He. (Kosov vladimir)

Nationalgeographic.co.id—Antara tahun 1405 dan 1433, Dinasti Ming dari Kekaisaran Tiongkok meluncurkan ekspedisi ke luar kekaisaran. Dinamakan armada Harta Karun, ekspedisi tersebut dipimpin oleh Laksamana Zheng He (Cheng Ho).

Ekspedisi ini melakukan perjalanan di sepanjang jalur perdagangan Samudra Hindia hingga ke Arabia dan pesisir Afrika Timur. Pelayaran ini membawa banyak keuntungan, termasuk memperkenalkan Dinasti Ming dan Kekaisaran Tiongkok pada dunia. Sayangnya, pada tahun 1433, pemerintah Kekaisaran Tiongkok tiba-tiba menghentikan ekspedisi armada Harta Karun. Apa alasannya?

Beberapa hal yang mendorong berakhirnya armada Harta Karun Dinasti Ming

Apa tujuan ekspedisi armada Harta Karun Dinasti Ming? Konon, pengamat dari Barat banyak yang salah paham akan maksud Dinasti Ming mengirim Zheng He ke luar Kekaisaran Tiongkok.

Tahun 1497, Vasco da Gama melakukan perjalanan ke beberapa tempat yang sama yang pernah disinggahi oleh armada Harta Karun.

Dia juga singgah di pelabuhan-pelabuhan Afrika Timur dan kemudian menuju ke India. "Vasco da Gama berlayar untuk mencari petualangan dan melakukan perdagangan," tulis Kallie Szczepanski di laman Thoughtco. Karena itu, banyak orang Barat berasumsi bahwa motif yang sama menginspirasi ekspedisi yang dilakukan oleh Zheng He.

Armada Harta Karun dimaksudkan untuk menunjukkan kekuatan Kekaisaran Tiongkok ke seluruh kerajaan dan pelabuhan perdagangan di dunia. (Apetrov09703/CC BY-SA 4.0)

Namun, Dinasti Ming dan armada Harta Karunnya tidak terlibat dalam pelayaran eksplorasi. Alasannya sederhana: Kekaisaran Tiongkok sudah mengetahui tentang pelabuhan dan kerajaan di sekitar Samudra Hindia.

Memang benar, baik ayah maupun kakek Zheng He menggunakan gelar haji. Hal ini mengindikasikan bahwa mereka telah menunaikan ibadah haji ke Makkah, di Semenanjung Arab. Zheng He tidak sedang berlayar menuju tempat yang tidak diketahui.

Demikian pula, laksamana Dinasti Ming tidak berlayar untuk mencari perdagangan. Salah satu alasannya adalah pada abad ke-15, seluruh dunia mendambakan sutra dan porselen dari Kekaisaran Tiongkok. Kekaisaran Tiongkok tidak perlu mencari pelanggan, pasalnya, semua pelanggan Tiongkok datang kepada mereka.

Di sisi lain, dalam tatanan dunia Konfusianisme, pedagang dianggap sebagai anggota masyarakat paling rendah. Konfusius memandang pedagang dan perantara lainnya sebagai parasit.

Mereka mengambil keuntungan dari pekerjaan para petani dan pengrajin yang benar-benar memproduksi barang dagangan. Jadi, armada kekaisaran tidak akan menodai dirinya sendiri dengan hal-hal remeh seperti perdagangan.