Coriolanus: Pahlawan Romawi Kuno yang Menyerang Negaranya Sendiri

By Tri Wahyu Prasetyo, Rabu, 8 Mei 2024 | 12:23 WIB
Coriolanus, Babak V, Adegan III. Diukir oleh James Caldwell dari lukisan karya Gavin Hamilton. (Public Domain/Wikimedia Commons)

Menurut tradisi Romawi, Coriolanus pertama kali menjadi terkenal ketika bertugas di bawah konsul Postumus Cominius selama penyerangan tahun 493 SM di kota Volcani, Corioli.

Dengan pasukan yang jauh lebih sedikit, Coriolanus memanfaatkan peluang-peluang kecil untuk menangkis serangan pasukan Corioli yang berjumlah besar. Tak hanya itu, ia dan pasukannya juga berhasil menembus gerbang kota.

Volcians adalah suku Itali kuno dan musuh bersejarah Roma–meskipun pada akhirnya dikalahkan–yang memiliki kebiasaan untuk membuat orang Romawi lari terbirit-birit pada tahun-tahun awal Republik.

Pahlawan menjadi Penjahat

Masa kejayaan Coriolanus tidak berlangsung lama. Dua tahun kemudian, Roma mulai pulih dari kekurangan pasokan makanan yang menyebabkan kesengsaraan bagi penduduknya.

Kekurangan tersebut diatasi dengan impor gandum dari Sisilia, namun Senat harus memperdebatkan bagaimana gandum tersebut akan didistribusikan. 

Siapa yang akan mendapatkannya lebih dulu? Coriolanus berasal dari kalangan atas dan selalu menunjukkan sikap meremehkan rakyat jelata. 

Menurut sumber-sumber kuno, sebagaimana Robbie jelaskan, ia berpendapat bahwa rakyat tidak boleh menerima biji-bijian sampai jabatan Tribune, sebuah produk reformasi politik yang pro rakyat jelata, dihapuskan. Hampir tidak ada yang setuju dengannya.

“Senat merasa dia terlalu keras dan kemungkinan besar takut akan membuat rakyat semakin marah. Di sisi lain, para tribunus sangat marah dan mengadili Coriolanus,” jelas Robbie.

Coriolanus menanggapi pengasingannya dengan menjadi pengkhianat. Dia melarikan diri dari Roma dan lari ke Volcans, yang dengan senang hati menambahkan salah satu jenderal yang paling ditakuti di Roma ke dalam barisan mereka. 

Bahkan, mereka sangat senang memilikinya sehingga ketika tiba di tanah Volscia, dia diduga tinggal bersama pemimpin Volscia, Attius Tullus Aufidius.

Coriolanus dan Aufidius kemudian bekerja sama dan membujuk bangsa Volcani untuk melanggar gencatan senjata yang baru saja mereka sepakati dan menyerang Roma.