Nationalgeographic.co.id—Seperti akar bahasa istilahnya, phos dan graphos yang berarti menggambar dengan cahaya, fotografi sangat memerlukan cahaya untuk menghasilkan gambar yang bagus. Meski malam telah jatuh, fotografer masih bisa membuat gambar yang indah, asalkan memanfaatkan sumber cahaya yang tepat.
Penggunaan fotografi cahaya rendah (low light photography) tidak selalu harus menggunakan kamera canggih. Ponsel hari ini, seperti iPhone, memiliki fitur yang tidak kalah dengan kamera biasa.
Wira Siahaan, pegiat fotografi yang punya segudang prestasi ternyata belakangan lebih banyak menggunakan kamera ponsel dari iPhone 13 untuk memotret cahaya rendah. Dia membagikan tips dan ilmu fotografi cahaya rendah di lokakarya "Mobile Low Light Photography" di gerai iBox Pakuwon Mall Yogyakarta pada Sabtu, 25 Mei 2024.
Sebenarnya, fotografi hanya sebagai hobi bagi Wira. Dia pun tidak menggali terlalu dalam tentang teori-teori fotografi. Dari semua jepretan cahaya rendah yang bagus dihasilkannya berasal dari referensi visual pengalamannya, seperti lukisan, film, dan anime kesukaannya.
Agar menghasilkan gambar terbaik, fotografi cahaya rendah harus punya kekuatan imajinasi dan memanfaatkan sumber cahaya sebaik mungkin. "Jadi, foto low light itu bukan berarti teralu gelap atau terlalu terang. Dia itu di tengah-tengah," kata Wira.
Fotografi malam punya berbagai keunggulan dibandingkan waktu pagi, siang, atau sore hari. Wira menerangkan, sumber cahaya ketika malam akan selalu sama dan tidak berubah-ubah. Beda halnya ketika ada matahari, di mana waktu, cuaca, dan suasana tidak tetap.
Ketika matahari ada, cahaya dari pagi sampai sore bisa berubah. Cuaca pun sulit ditebak. Terkadang, awan dapat menutup cahaya yang kita inginkan, atau hujan yang membuat warna suasana jadi berubah.
Sedangkan pada malam hari, sumber cahaya selalu sama seperti lampu, cahaya papan iklan, atau gemerlap aksesoris pada suatu wahana atau tengara di suatu tempat. "Lampu odong-odong di Alun-Alun akan selalu sama. [Cahaya] dari lampu gerobak-gerobak akan selamanya ada di situ," kata Wira, memamerkan hasil jepretannya di Alun-Alun Selatan, Yogyakarta, sebelum lokakarya.
Ragam Gaya Fotografi Cahaya Rendah
Ada beberapa gaya fotografi cahaya rendah dengan memanfaatkan kelebihan memotret waktu malam, misalnya pertama adalah cahaya suasana dalam ruangan (indoor ambient light). Di dalam ruangan, sumber cahaya selalu sama. Ada beberapa detail nuansa yang bisa diciptakan, tanpa harus menunggu momen yang tepat karena warna atau cahaya akan selalu sama.
Kemudian ada pula adegan malam perkotaan (urban night scene) yang menampilkan suasana kehidupan masyarakat di malam hari. Bagi Wira, kehidupan masyarakat di setiap kota waktu malam punya nuansa yang berbeda-beda, dan menarik untuk diabadikan.
Baca Juga: Trik Maksimal Menggunakan Fitur Kamera iPhone untuk Fotografi Jalanan
Selain itu, Wira berpendapat, kehidupan masyarakat ketika malam berbeda dengan siang hari. Pasalnya, malam adalah waktu luang bagi masyarakat untuk beristirahat dan beraktivitas di luar pekerjaan kesehariannya.
"Pas malam itu orang-orang jadi lebih kelihatan ekspresi aslinya," kata Wira. Kehidupan masyarakat bisa dipotret lebih mudah ketika malam, karena perkotaan justru tidak terasa hidup ketika siang, Wira berpendapat.
Fotografi adegan malam perkotaan juga bisa menunjukkan suasana lanskap kota. Gaya fotografi ini bisa memamerkan arsitektur atau bangunan yang terlihat menarik untuk difoto ketika malam. Beberapa bangunan memiliki lampu atau pencahayaan yang hanya bisa dilihat ketika malam.
Ada pun nuansa senja termasuk jenis fotografi cahaya rendah. Pastikan gambar yang diambil tidak terlalu gelap dan tidak terlalu terang. Tentukan objek atau gambar mana yang ingin ditampilkan dengan jelas.
Tantangan Fotografi Cahaya Rendah dan Cara Mengakalinya dengan iPhone
Karena sedikitnya sumber cahaya, tantangan fotografi cahaya rendah adalah derau (noise), gerakan kabur (motion blur), dan rentang dinamis sensor. Tantangan seperti ini bukanlah masalah. "Kalau kita sudah suka, kita cari solusinya," kata Wira. "Kita cari dulu sumber cahaya yang cukup karena kita bermain dengan low light."
Cahaya yang cukup dapat membantu kamera untuk menangkap gambar tanpa banyak derau. Sering kali, untuk dapat menghasilkan gambar dengan cahaya yang jelas, kita memaksakan kamera dengan ISO yang tinggi. Padahal, cahayanya memang tidak mendukung.
Gerakan kabur bisa diatasi dengan membawa tripod ponsel yang harganya lebih terjangkau dari tripod kamera. Bagi pengguna iPhone, Anda bisa memanfaatkan fitur eksposur panjang (long exposure) dari mode hidup (live mode) yang dapat diterapkan pada foto yang sudah dijepret di galeri.
Ada pula fitur RAW pada iPhone sangat membantu. Format RAW di kamera iPhone bisa menghasilkan banyak data dari gambar yang ditangkap, jika fitur ini digunakan. Gambar dengan detail yang rinci berkat RAW dapat mengatasi masalah rentang dinamis sensor.
"Fitur RAW iPhone adalah yang terbaik dari semua handphone," jelas Wira. "RAW itu adalah data mentah foto kita, jadi juga bagus buat yang suka edit-edit. Saran saya pakai yang maksimum [dari opsi foto RAW iPhone], apa lagi buat yang suka editing." Fail gambar RAW juga bisa lebih bagus untuk mereduksi derau lewat aplikasi penyuntingan gambar.
Baca Juga: Cara Memotret Lanskap dan Suasana Kota dengan Ponsel iPhone Terlihat Ciamik
Terakhir, sejak edisinya yang ke-11, iPhone memiliki fitur mode malam yang canggih. Fitur mode malam ini memudahkan untuk mengambil gambar objek secara jelas walau hanya ada sedikit sumber cahaya. Fitur mode malam iPhone ini juga tetap menjaga kualitas gambar tetap jernih dan rinci ketika dipotret.
"Fotografi ponsel menurut saya semakin hebat, terutama teknologinya," ungkap Wira. "Saya sudah jadi iPhone user dari iPhone yang paling pertama. Jadi, saya ngerasa banget perkembangannya. Saya berharap sih akan ada perkembangan yang lebih, terutama di bagian sensor. Karena, keuntungan dari smartphone adalah dia bisa di mana saja [untuk mengambil gambar]."
Dalam lokakarya tersebut, para peserta mendapatkan waktu 30 menit untuk memotret cahaya rendah di sekitar Pakuwon Mall Yogyakarta pada malam hari. Wira memilih tiga terbaik dari para peserta. "Ku lihat, mereka berani nyoba banyak hal, bahkan yang di luar dari apa yang saya presentasikan," kesannya.
Lokakarya ini merupakan bagian dari kompetisi iBoxGraphy 2024 yang diadakan oleh iBox Indonesia. Sabahat dapat unjuk karya dalam perlombaan ini dengan mendaftarkan lomba melalui tautan berikut: https://ibox.co.id/page/iboxgraphy-2024