Rayakan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024, KFLHK Tanam Pohon di 18 Provinsi

By Ade S, Jumat, 14 Juni 2024 | 10:03 WIB
Ilustrasi. Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024, Klaster Filantropi Lingkungan Hidup dan Konservasi tanam pohon serentak di 18 provinsi di Indonesia. (jcomp)

Nationalgeographic.co.id—Pada skala global, Perserikatan Bangsa-Bangsa telah meluncurkan UN Decade Ecosystem Restoration 2021-2030. Inisiatif ini merupakan panggilan untuk melindungi dan memulihkan ekosistem di seluruh dunia demi kebaikan manusia dan alam.

Tujuannya adalah untuk menghentikan kerusakan ekosistem dan memulihkannya guna mencapai tujuan-tujuan global. Ekosistem yang sehat dapat meningkatkan kualitas hidup, membantu mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim, serta mengurangi tingkat kepunahan biodiversitas.

Berdasarkan Dekade Restorasi Ekosistem PBB 2021-2030, restorasi ekosistem pada area seluas 350 juta hektar yang terdegradasi berpotensi menghasilkan nilai layanan ekosistem hingga AS$9 triliun.

Selain itu, restorasi ini juga bisa mengurangi 13 hingga 26 gigaton emisi gas rumah kaca dari atmosfer. Di Indonesia, restorasi ekosistem diharapkan dapat mengurangi emisi gas rumah kaca sekitar 52,92 juta ton karbon ekuivalen, termasuk restorasi lahan kering, gambut, dan mangrove (Griscom et al., 2020).

Hari Lingkungan Hidup Sedunia dirayakan setiap tanggal 5 Juni. Tema peringatan tahun 2024 adalah "Tanah Kita, Masa Depan Kita, Kita Generasi Restorasi", yang menyoroti pentingnya pemulihan lahan, pemberantasan penggurunan, dan peningkatan ketahanan terhadap kekeringan.

Sebagai bagian dari upaya pemulihan lahan yang terdegradasi, salah satu tindakan yang bisa diambil adalah menanam dan merawat pohon. Untuk merayakan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024, Klaster Filantropi Lingkungan Hidup dan Konservasi (KFLHK), yang terdiri dari Perhimpunan Filantropi Indonesia, Dompet Dhuafa, Belantara Foundation, Dompet Dhuafa Volunteer (DDV), dan Disaster Management Center Dompet Dhuafa, bekerja sama dengan komunitas Ciliwung Muara Bersama dan pemangku kepentingan lainnya, mengadakan penanaman pohon serentak di 18 provinsi di Indonesia.

Provinsi-provinsi tersebut adalah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, Riau, Kalimantan Timur, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur, dengan target penanaman sebanyak 3.000 bibit pohon. Jenis-jenis bibit yang ditanam termasuk mangrove, jambu, alpukat, durian, nangka, dan mangga.

Pada tanggal 13 Juni 2024, sebuah acara penanaman pohon simbolis berlangsung di Bantaran Sungai Ciliwung, Kelurahan Tanjung Barat, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Sebanyak 20 bibit pohon dari spesies loa (Ficus racemosa), jambu air (Syzigium aqueum), mangga (Mangifera indica), dan kopi (Coffea sp.) ditanam dalam acara ini.

Acara tersebut dihadiri oleh wakil dari Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta, berbagai organisasi filantropi, komunitas lingkungan muda, dan masyarakat umum. Bersamaan dengan penanaman, diadakan juga Talk Show bertema "Peran Generasi Muda dalam Pelestarian Alam" sebagai bagian dari #GenerationRestoration. Ini menandai puncak perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 yang diselenggarakan oleh KFLHK.

Pemilihan jenis bibit tersebut didasarkan pada manfaatnya bagi masyarakat lokal, baik sebagai sumber makanan maupun sebagai pakan satwa liar, yang dapat menarik berbagai jenis burung, kelelawar, dan bajing.

Selain itu, kegiatan penanaman pohon ini juga bertujuan untuk mencegah banjir dan longsor di sepanjang Sungai Ciliwung, serta meningkatkan kesejahteraan dan keanekaragaman hayati di area tersebut.

Baca Juga: Apresiasi Bank Sampah Kampung Kreasi, Cara Kompas Gramedia Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia

Dalam pidatonya, Dirja Kusumah, S.H., M.H., Kepala Bidang Kehutanan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta, yang diwakili oleh Arie Fajar Septa, S.Hut., menekankan bahwa restorasi ekosistem, khususnya di bantaran Sungai Ciliwung, adalah tanggung jawab bersama.

Beliau menyerukan agar tidak hanya pemerintah, tetapi juga Lembaga Swadaya Masyarakat dan masyarakat umum untuk berpartisipasi aktif dalam upaya pemulihan ini.

“Dengan adanya pemulihan hutan, maka ekosistem hutan dapat berkontribusi untuk upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim serta melestarikan keanekaragaman hayati Jakarta, ujar Arie.

Manajer Program & Fundraising Belantara Foundation, Diny Hartiningtias, yang juga merupakan salah satu narasumber talk show mengatakan pengarusutamaan tentang restorasi ekosistem kepada masyarakat khususnya generasi muda sangat penting guna meningkatkan kesadaran (awareness) dan pemahaman akan pentingnya menjaga dan melestarian lingkungan di sekitar mereka.

“Kami bersama para pihak akan terus mengajak masyarakat khususnya generasi muda untuk berpartisipasi aktif dalam aksi restorasi ekosistem. Harapannya, melalui gerakan ini, kita dapat mendukung target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/ Sustainable Development Goals”, ujar Diny.

Senada dengan hal tersebut, General Manager Respon & Advokasi Dompet Dhuafa, Arif Rahmadi Haryono memaparkan tujuan dari kegiatan ini adalah selain memperkuat kesadaran tentang peran generasi muda terhadap upaya pelestarian lingkungan, kami ingin juga mendorong keterlibatan aktif pemuda dalam aksi -aksi nyata.

“Dengan membangun jaringan dan kemitraan antar organisasi pemuda, organisasi lingkungan serta pemangku kepentingan lainnya, kami percaya generasi muda memiliki potensi yang besar untuk menjadi agen perubahan dalam mewujudkan kondisi bumi yang lebih baik di masa mendatang”, kata Arif. Pada tempat terpisah, Direktur Eksekutif Filantropi Perhimpunan Filantropi Indonesia, Gusman Yahya berharap kolaborasi restorasi ekosistem ini dapat menjadi inspirasi bagi lebih banyak pihak untuk bergabung dalam upaya pelestarian lingkungan.

“Melalui kerja sama yang sinergis, kita dapat mewujudkan lingkungan yang lebih lestari dan sehat, menciptakan dunia yang lebih baik bagi semua. Kolaborasi ini menekankan pentingnya kolaborasi, ko-kreasi, dan komitmen bersama, yang sejalan dengan visi Perhimpunan Filantropi Indonesia untuk menciptakan dampak positif yang berkelanjutan”, tandas Gusman.

Rangkaian kegiatan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 yang diinisasi oleh KFLHK meliputi kampanye digital berupa komik dan konten edukasi tentang pentingnya restorasi ekosistem di Instagram, penanaman pohon serentak di 18 provinsi di Indonesia dan talk show. Rangkaian kegiatan tersebut dilakukan pada periode 28 Mei 2024 hingga 13 Juni 2024.

Turut hadir narasumber talk show yang memiliki pengalaman pada bidang pelestarian alam yaitu Manajer Program & Fundraising Belantara Foundation, Diny Hartiningtias; Partnership & Communication Insan Bumi Mandiri, Diana Dwi Annisa; dan Koordinator Dompet Dhuafa Volunteer Bali, Nur Kholis Abdillah. Talk show ini dipandu oleh Pendiri Sendalu Permaculture Teras Kamala, Gibran Tragari.

Total peserta kegiatan yang hadir lebih kurang 60 orang dari berbagai elemen, antara lain siswa sekolah, mahasiswa, komunitas lingkungan muda, sektor swasta, media dan masyarakat umum.

Peserta berasal dari SMA Negeri 49 Jakarta, Biologi Universitas Nasional, Universitas Indonesia, Rumah Zakat, Yayasan Bangun Jakarta, Tumbuh Pohon Nusantara, Generasi Energi Bersih, Student Care, Dompet Dhuafa Volunteer, Disaster Management Center Dompet Dhuafa dan organisasi lainnya.