Nationalgeographic.co.id—Lestari Awards 2024 resmi mengumumkan daftar juri yang akan terlibat dalam penjurian ajang penghargaan bergengsi ini, yang berfokus pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Penghargaan yang diorganisir oleh KG Media ini adalah upaya untuk mengajak seluruh partisipan memberikan kontribusi nyata demi meningkatkan kesadaran, mendorong perubahan, dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan di dunia.
Dimas Fikhriadi Soeparan, Project Manager Lestari Awards, mengatakan, “Lestari Awards diharapkan mampu menjadi ajang yang dapat mengapresiasi program sustainability dari perusahaan atau pelaku industri secara objektif. Untuk mewujudkan harapan tersebut, KG Media bekerjasama dengan lembaga dan figur yang memiliki kiprah serta rekam jejak yang kredibel di bidang sustainability untuk berperan sebagai Award Assessors. Selain itu, KG Media juga menjalin kerjasama dengan EY Indonesia dalam mengembangkan framework yang komprehensif untuk menilai program-program dari para peserta.”
“Kerjasama untuk memastikan bahwa penilaian dilakukan secara independen, menyeluruh dan objektif. Hasil penilaian dan keputusan pemenang dapat dipertanggungjawabkan dan memiliki kredibilitas tinggi, sesuai dengan tujuan Lestari Awards untuk memberikan apresiasi yang layak kepada program-program sustainability terbaik.”
Terdapat dua belas (12) kategori penghargaan, yang masing-masing kategori ini akan dinilai oleh dewan juri baik secara langsung maupun tidak langsung. Dewan juri terdiri dari berbagai latar belakang, termasuk para praktisi, pemerhati, hingga para pimpinan dari sejumlah asosiasi yang terjun langsung mengamati perkembangan SDGs di Indonesia. Seluruh juri yang bergabung dengan Lestari Awards ini memiliki pengalaman yang sudah teruji, perspektif yang kuat, serta keahlian yang mumpuni dalam bidangnya masing-masing.
Hingga 21 Juni 2024, tercatat ada lima juri yang resmi bergabung di Lestari, adapun nama-nama juri tersebut yakni:
Putra Adhiguna (Managing Director Energy Shift Institute)Putra Adhiguna adalah pimpinan Energy Shift Institute, sebuah lembaga nirlaba yang fokus pada transisi energi di Asia. Ia memiliki gelar Sarjana Teknik dari ITB dan gelar Master Kebijakan Publik dari LSE. Beliau sering dimintai pendapat oleh para pemangku kepentingan.
Dr. Aretha Aprilia, ST, MSc (Head of Environment Unit at UNDP Indonesia)Dr. Aretha Aprilia menjabat sebagai Kepala Unit Lingkungan Hidup di UNDP Indonesia. Ia memimpin berbagai inisiatif terkait pengelolaan sumber daya alam dan energi berkelanjutan. Aretha memiliki gelar PhD dari Universitas Kyoto dan MSc dari Universitas Wageningen, serta telah menerima penghargaan “Green Talents 2017” dari Jerman.
Rika Anggraini (Communication & Partnership Director Yayasan Kehati)Rika Anggraini adalah Direktur Komunikasi dan Kemitraan di Yayasan KEHATI. Dengan pengalaman lebih dari 25 tahun di bidang komunikasi, pemasaran sosial, dan penggalangan dana, sebelumnya dia menjabat sebagai GM Corporate Communication di The Body Shop Indonesia.
Bernardus Djonoputro (VP EAROPH & CEO Rebana Metropolitan Management Agency Government of West Java)Bernardus Djonoputro adalah adalah seorang praktisi senior dan ahli dalam pembiayaan infrastruktur, perencanaan kota, dan pengembangan kota. Beliau telah memegang peran senior di berbagai perusahaan internasional, termasuk American Express, EY, PwC, dan Deloitte Southeast Asia. Beliau memegang peran senior di berbagai perusahaan internasional, termasuk American Express, EY, PwC, dan Deloitte Southeast Asia.
Dr. Nofrisel, SE, MM, CSLP, ESLog (Chairman of the Expert Board of Asosiasi Logistik Indonesia)Dr. Nofrisel adalah Ketua Dewan Pakar Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) dan ahli dalam manajemen strategis, rantai pasokan, dan logistik. Ia menjabat sebagai penasihat dan direktur di beberapa perusahaan serta mengajar di berbagai institusi.
Ir. Sentagi Sesotya Utami, S.T., M.Sc., Ph.D., IPUIr. Sentagi Sesotya Utami adalah Manajer Bagian Keberlanjutan Kampus di Universitas Gadjah Mada. Ia memimpin program keberlanjutan lingkungan di kampus, termasuk pengurangan limbah dan konservasi energi. Di bawah kepemimpinannya, UGM meraih peringkat ke-34 dunia dan peringkat ke-3 di Indonesia sebagai Kampus Hijau Berkelanjutan menurut Pemeringkatan Dunia UI Greenmetric pada tahun 2022.