Sejarah Dunia: Dugaan Perselingkuhan yang Menghancurkan Dinasti Capetian

By Sysilia Tanhati, Jumat, 28 Juni 2024 | 15:15 WIB
Ketika perselingkuhan mengguncang Dinasti Capetian di Prancis, para putri dikurung dan para kesatria dikuliti hidup-hidup. Dugaan perselingkuhan ini jadi awal kejatuhan Dinasti Capetian. (Rogier van der Weyden)

Ketiga putri terlihat datang dan pergi di menara. Namun hanya dua dari mereka—Margaret dan Blanche—yang berselingkuh dengan para kesatria.

Kesatria d'Aunay bersaudara ditangkap dan dipenjarakan. Di bawah penyiksaan, mereka mengakui perselingkuhannya pada tanggal 19 April 1314. Margaret dan Blanche dipenjarakan di Benteng Château Gaillard di Normandia.

Meskipun Joan tidak terlibat secara seksual dengan para kesatria, dia dituduh sebagai kaki tangan. Joan pun dipenjarakan di Dourdan, dekat Paris. Meski begitu, dia tetap mendapat dukungan dari suaminya, yang selalu percaya padanya.

Mempertimbangkan Fakta

Kebanyakan sejarawan percaya bahwa peristiwa tersebut benar-benar terjadi, namun terdapat perbedaan pendapat. Banyak sumber utama yang mendokumentasikan perselingkuhan Menara Nesle. Diantaranya adalah Chronicles of the Count of Flanders; the Chronicle of the Kings of France by Guillaume de Nangis. Juga Scalacronica, yang ditulis oleh seorang kesatria Inggris.

Dokumentasi itu saling bertentangan satu sama lain dalam hal kronologi, sehingga sulit untuk memastikan peristiwa apa yang terjadi dan kapan. Namun, jika kita membandingkan kronik-kronik ini dengan catatan rumah tangga kerajaan, kita akan dihadapkan pada garis waktu yang sulit.

Satu hal yang menarik bagi banyak sejarawan adalah bahwa perlawanan keluarga d’Aunay terhadap penyiksaan berlangsung selama berhari-hari. Hal tersebut membuat beberapa orang berpikir bahwa mereka dituduh secara keliru. Sehingga keluarganya berusaha untuk mempertahankan bahwa mereka tidak bersalah.

The Chronicles of Count of Flanders mengemukakan teori konspirasi yang menarik. Para putri dan kesatria tidak bersalah dan dijebak oleh menteri utama Philip IV, Enguerrand de Marigny. Dia kemudian dituduh melakukan sihir untuk menyakiti raja dan digantung.

Namun sebagian besar sejarawan menerima bahwa Margaret dan Blanche telah melakukan perzinahan.

Putri dan Ratu

"Setelah dijatuhi hukuman oleh raja dalam persidangan rahasia, para kesatria dieksekusi," tambah Herradon. Rincian pasti kematian mereka berbeda-beda, tetapi semuanya sangat mengerikan. Ada yang mengatakan mereka dikuliti hidup-hidup dan "bagian kejantanan" mereka dipotong. Mereka dipenggal dan jenazahnya diperlihatkan kepada publik.

Nasib para wanita tidak seburuk nasib para kesatria. Margaret dan Blanche diadili dan dinyatakan bersalah melakukan perzinahan. Rambut mereka dicukur dan keduanya dijatuhi hukuman seumur hidup di sel bawah tanah di Chateau Gaillard. Karena Joan mengetahui perselingkuhan tersebut, dia dihukum dengan tahanan rumah di Chateau de Dourdan.