713 Proposal Inovasi Eco Project Masuk, Toyota Eco Youth Buka Pendaftaran Gelombang 2

By Utomo Priyambodo, Senin, 1 Juli 2024 | 09:27 WIB
Kelompok finalis Toyota Eco Youth menjelaskan metode penghitungan emisi karbon yang dihasilkan dari proyek mereka. Proyek mereka memiliki harapan untuk pengurangan karbon Indonesia di masa depan jika bisa berjejaring dengan tepat. (Donny Fernando/National Geographic Indonesia)

Nationalgeographic.co.id – Sebanyak 713 proposal inovasi eco project dari para pelajar SMA atau sederajat dari seluruh Indonesia telah diterima oleh panitia Toyota Eco Youth (TEY) ke-13. Tim TEY mengucapkan terima kasih atas partisipasi para peserta.

Untuk menjaring lebih banyak inovasi demi lingkungan yang lebih baik dan bumi tetap lestari, tim TEY ke-13 membuka pendaftaran gelombang kedua. Tim TEY membuka kembali kesempatan pendaftaran ini hingga 31 Juli 2024.

Pendaftaran gelombang kedua ini akan memberikan kesempatan kepada para pelajar SMA atau sederajat lainnya yang mungkin belum sempat menyelesaikan susunan proposalnya pada 30 Juni. Para pelajar yang baru tahu soal ajang kompetisi penyelamatan lingkungan ini ataupun baru mendapatkan ide inovasi belakangan bisa juga ikut di kesempatan yang dibuka kembali ini.

Digelar pertama kali pada 2005 dan hampir rutin tiap tahun, Toyota Eco Youth telah memasuki pergelaran ke-13 pada tahun 2024 ini. Rangkaian kegiatan TEY ini merupakan inisiasi dari PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dan PT Toyota-Astra Motor (TAM).

Kompetisi yang berlangsung hampir tiap tahun ini telah melibatkan partisipasi pelajar SMA atau sederajat hingga 1.700 SMA dari 34 provinsi di Indonesia. Total proposal proyek yang pernah masuk mencapai hampir 4.000 proposal.

Beberapa proposal yang pernah masuk antara lain adalah inovasi pemanfaatan food loss and waste (FLW). Limbah makanan diolah menjadi makanan ternak dan pupuk kompos, sedangkan kotoran ternak akan dimasukkan ke dalam instalasi biogas untuk selanjutnya dikonversi menjadi energi listrik oleh generator yang kemudian akan disalurkan ke tiap unit Eco-charging station yang akan menjadi sumber listrik.

Ada pula eco project proposal yang membuat aplikasi menanggulangi sampah anorganik yang dihasilkan rumah tangga. Pengguna aplikasi yang telah menyetorkan sampah anorganik atau barang bekas lainnya akan mendapat poin yang nantinya dapat ditukarkan dengan uang digital atau bahan pokok.

Semua proposal yang masuk nantinya akan diseleksi untuk dipilih menjadi para finalis. Tahapan selanjutnya adalah workshop dan mentoring yang akan dilaksanakan secara hybrid yaitu gabungan aktivitas online dan offline.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan bimbingan dan arahan secara langsung kepada pengembangan dan penerapan proposal finalis. Harapannya, berbagai tantangan dan kesulitan yang mungkin dihadapi para finalis saat pembuatan eco project dapat dikomunikasikan serta memperoleh solusi dalam implementasinya.

Nantinya manajemen Toyota Indonesia akan terjun langsung di sejumlah sekolah menengah di beberapa wilayah Indonesia. Tim Toyota juga akan melaksanakan tatap muka secara daring demi membantu para finalis mewujudkan proposalnya.

Dalam edisi ke-13 ini, TEY mengangkat tema “EcoActivism, Saatnya Aksi Jaga Bumi”. Unsur utama dari TEY kali ini adalah gerakan (movement) kaum muda untuk penyelamatan lingkungan dengan target utama untuk lingkungan lebih baik dan berdampak ke sekitar.

Aksi dan gerakan untuk peduli terhadap lingkungan telah diusung oleh banyak anak muda di seluruh dunia dan terbukti banyak berdampak. Di Swedia, ada Greta Thunberg, seorang remaja perempuan yang sejak musim panas 2018 (saat itu usianya masih 15 tahun) hingga saat ini secara konsisten terus melakukan protes dan advokasi perubahan iklim di forum-forum dunia.