Meneliti Sesar Baribis-Kendeng, Sesar Aktif Utama di Pulau Jawa

By Utomo Priyambodo, Jumat, 28 Juni 2024 | 18:05 WIB
Seismograf mencatat besaran gempa. (Petrovich9/Getty Images/iStockphoto)

“Output-nya bisa berupa artikel ilmiah yang kemudian dapat diterjemahkan ke dalam bahasa sederhana oleh orang-orang dengan spesialisasi mitigasi dan media. Agar masyarakat dapat memahami sumber bahaya gempa bumi,” imbuhnya.

Setelah sumber gempa bumi dapat diketahui, pemangku kepentingan dapat mengatur strategi bagaimana hidup di daerah rawan gempa.

“Dan jika suatu saat terjadi gempa, masyarakat lebih siap," tegas Sonny.

"Lebih jauh lagi, jika terjadi gempa dengan magnitudo yang signifikan, tetapi bangunan-bangunan di Indonesia tetap berdiri kokoh, maka riset dan pemanfaatannya dapat dilakukan dengan baik."