Selisik Piza Kuno pada Lukisan Dinding Pompeii Berumur 2.000 Tahun

By Galih Pranata, Kamis, 4 Juli 2024 | 10:00 WIB
Penemuan pizza kuno di pusat peradaban Pompeii, telah menggambarkan keterkaitan budaya makan pada simbol-simbol kehidupan kuno yang luar biasa kompleks. (History of Yesterday)

Dalam jejak kuno itu, memperlihatkan berbagai bahan yang masih sederhana. Alih-alih piza modern, bahan yang digunakan masih sederhana, "termasuk keju, rempah-rempah, dan yang tampak seperti irisan sayuran," imbuhnya.

Hal ini menunjukkan bahwa bahkan di zaman kuno, piza merupakan hidangan yang dapat disesuaikan, yang memungkinkan setiap orang untuk mempersonalisasi pengalaman kuliner mereka, sesuai dengan keinginannya.

Terkubur selama ribuan tahun, kota kuno Pompeii akhirnya ditemukan. Mengapa penggalian Pompeii begitu penting bagi sejarah dunia? (Matthias Süßen/CC BY-SA)

Selain makna gastronomiknya, lukisan piza ini menawarkan sekilas gambaran ekspresi artistik dunia kuno. Lukisan ini memamerkan keterampilan dan keahlian para seniman kuno, yang dengan ahli menggambarkan tekstur, warna, dan susunan bahan-bahan pada piza.

Seni telah lama menjadi sarana untuk mengekspresikan nilai-nilai budaya dan norma-norma sosial. Perhatian terhadap detail dan penggunaan pigmen yang cerah menyoroti bakat artistik dan pentingnya budaya yang melekat pada makanan di masyarakat kuno.

Secara historis, lukisan ini menjadi bukti akan pentingnya makanan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat kuno. Artefak ini menunjukkan bahwa piza bukan sekadar makanan, tetapi juga simbol pertemuan sosial, perayaan, dan ikatan masyarakat.

Penggambaran piza yang cermat dalam lukisan ini menunjukkan bahwa piza memiliki tempat khusus dalam jalinan budaya peradaban kuno. Terlebih, lukisan piza tersebut memunculkan pertanyaan menarik tentang peran makanan dalam seni sepanjang sejarah.

Lukisan tersebut mendorong kita untuk mempertimbangkan bagaimana kreasi kuliner telah mengilhami dan memengaruhi berbagai upaya artistik, baik di masa lalu maupun masa kini.

Dari sudut-sudut artistik yang tergurat dalam seni kuno tersebut menunjukkan hubungan universal manusia dengan makanan dan ketertarikan abadi untuk menangkap esensinya dalam bentuk artistik.

Estetika dalam lukisan ini menyiratkan sifat universal dari tradisi kuliner dan menggarisbawahi daya tarik yang abadi terhadap makanan sebagai sumber kegembiraan, komunitas, dan inspirasi artistik.

Bagaimana pun, karya kuno yang sangat berharga ini berfungsi sebagai pengingat akan esensi kelezatan, bahwa kenikmatan makanan dan seni telah lama terjalin sepanjang sejarah manusia.