Sejarah Hello Kitty, Salah Satu Karakter Jepang yang Paling Dicintai

By Sysilia Tanhati, Sabtu, 6 Juli 2024 | 19:30 WIB
Helly Kitty adalah salah satu kreasi yang paling dicintai di Jepang. Ada sekitar 50.000 produk dengan gambarnya yang terjual di 130 negara. (Sanrio)

Nationalgeographic.co.id—Hello Kitty adalah salah satu kreasi yang paling dicintai di Jepang. Ada sekitar 50.000 produk dengan gambarnya yang terjual di 130 negara dan menghasilkan miliaran dolar untuk perusahaan induknya, Sanrio.

Namun ada fakta menarik terkait karakter ini. Hello Kitty bukan kucing dan dia sebenarnya bukan karakter Jepang. Hello Kitty adalah gadis Inggris mirip kucing antropomorfik yang lahir di pinggiran Kota London yang rindang, menurut narasi resmi. Tingginya setara dengan lima buah apel dan beratnya setara dengan tiga buah apel.

Hello Kitty dikisahkan suka membuat kue, meskipun makanan favoritnya adalah pai apel buatan sang ibu. Karena tidak punya mulut, dia malah berbicara dari hati. Helly Kitty terkenal dengan slogannya yang manis: “Kamu tidak akan pernah punya terlalu banyak teman!”

Berteman tidak pernah menjadi masalah bagi Hello Kitty. Pasalnya, tahun 2024 menandai setengah abad sebagai salah satu ikon budaya paling dikenal di dunia. Jutaan orang di dunia tumbuh dengan dikelilingi oleh stiker, kaus kaki, dan sarung bantal Hello Kitty.

Selebritas yang menjadi penggemar Hello Kittiy antara lain Mariah Carey dan Lady Gaga. Katie Perry bahkan memiliki tato Hello Kitty. Sementara Avril Lavigne merilis single penghormatan berjudul Hello Kitty pada tahun 2013.

Bahkan Raja Charles dan Ratu Camilla mengucapkan selamat ulang tahun kepada Hello Kitty. Saat itu, Raja dan Ratu dari Kerajaan Inggris sedang menjamu Kaisar Jepang Naruhito dan Permaisuri Masako di jamuan kenegaraan di Istana Buckingham.

Beragamnya penggemar Hello Kitty menjadikannya salah satu fenomena pemasaran terbesar dalam sejarah dunia. Hello Kitty tidak hanya dipuja, tetapi juga terus “dibedah” oleh para eksekutif industri. Mereka terus berusaha menemukan rahasia di balik daya tariknya yang abadi.

“Sangat sulit untuk menunjukkan satu alasan saja,” kata CEO Sanrio Tomokuni Tsuji, cucu pendiri Shintaro Tsuji. “Kami kagum. Mengembangkan karakter yang mampu bertahan selama 50 tahun bukanlah hal yang mudah.”

Tidak berlebihan jika dikatakan Tsuji dan Hello Kitty bisa disebut keluarga. Meskipun 14 tahun lebih muda dari Hello Kitty, Tsuji merayakan ulang tahunnya, 1 November. Pada hari inilah di tahun 1974 desainer Sanrio Yuko Shimizu pertama kali membuat sketsa “kucing hutan putih” nan menggemaskan dengan pita merah.

Tahun berikutnya dia muncul dengan produk pertamanya: dompet koin vinil bening yang dijual seharga 220 yen (setara Rp22.000).

Kesuksesan itu segera menjamur menjadi sebuah kerajaan yang meliputi mainan, gim, animasi, dan segala macam barang konsumen.

Baca Juga: 3 Samurai Non-Jepang: Ada yang Besar di Indonesia, Ada Juga dari Dinasti Ming