“Musisi bukanlah mesin industri, karena sejatinya musik mampu menggiring dan membentuk opini," ujar Robi yang turut terlibat pada lokakarya IKLIM pada tahun sebelumnya. Robi meyakini bahwa musik adalah "media edukasi informal perubahan budaya."
Selama lokakarya di Ubud ini, para peserta menjelajahi isu-isu krisis iklim, solusi energi terbarukan, dan dampak penggunaan batubara terhadap polusi udara dan emisi CO2. Mereka berkesempatan memperdalam keterampilan dalam menyusun narasi yang menarik tentang krisis iklim dan solusinya untuk mempengaruhi persepsi dan tindakan masyarakat.
Mereka juga melakukan penanaman pohon guna mengimbangi emisi karbon yang dihasilkan (carbon offsetting) dari perjalanan para musisi dari kota-kota asal mereka ke Bali. Kegiatan penanaman pohon dilakukan di area Gianyar sebagai langkah konkret untuk melestarikan ekosistem lokal.
Selanjutnya, seluruh musisi yang terlibat dalam lokakarya akan menciptakan karya musik dengan pesan kesadaran lingkungan dan krisis iklim. Hasil kolaborasi ini rencananya akan diluncurkan di penghujung tahun 2024.