Selain Letusan Gunung Vesuvius, Ada Hal Lain yang Hancurkan Pompeii

By Sysilia Tanhati, Sabtu, 20 Juli 2024 | 15:45 WIB
Penelitian mengungkapkan bahwa bukan hanya letusan Gunung Vesuvius yang menghancurkan Pompeii. (Public Domain)

Nationalgeographic.co.id—Pliny the Younger masih remaja ketika menyaksikan kehancuran total Pompeii akibat letusan dahsyat Gunung Vesuvius tahun 79 M. Pamannya meninggal dalam letusan bersejarah tersebut.

Deskripsi Pliny tentang peristiwa tersebut dalam suratnya kepada sejarawan Romawi Tacitus adalah buktinya. Sebagai saksi mata yang masih hidup, ia melaporkan salah satu letusan gunung berapi terbesar dan paling mematikan di dunia kuno.

Sebagian besar dari perkiraan 2.000 kematian di Pompeii terjadi pada hari kedua letusan. Saat itu puncak Vesuvius runtuh dan longsoran material vulkanik panas melanda kota tersebut. Dinding batuan panas dan abu yang bergerak cepat ini, yang dikenal sebagai aliran piroklastik, menewaskan korban dengan panas dan kekuatan yang besar.

Gips korban Pompeii yang terkenal sangat mirip aslinya karena mereka terkubur dan tewas seketika.

Namun kemungkinan besar beberapa korban di Pompeii tidak terbunuh oleh gunung berapi itu sendiri. Menurut Pliny, letusan Vesuvius juga disertai dengan gempa bumi. Kini bukti menegaskan bahwa gempa bumi dahsyat memang mengguncang Pompeii setelah letusan tersebut.

Konfirmasi atas Gempa Bumi yang Dilaporkan Pliny

Pliny berada 30 km jauhnya dari Vesuvius. Dia menggambarkan gempa bumi dahsyat yang terjadi pada malam hari dan terjadi lagi pada fajar di hari kedua.

“Gempa bumi… malam itu menjadi begitu hebat sehingga segala sesuatunya tidak hanya terguncang tetapi juga terbalik,” tulis Pliny.

“Saat itu jam pertama siang hari, tetapi cahayanya masih redup dan lemah.…kereta yang kami perintahkan untuk dibawa keluar, meskipun di permukaan tanah yang rata, terguncang maju mundur. Kereta itu tidak stabil di tempatnya bahkan terjepit dengan batu.”

Hingga saat ini, belum ada bukti arkeologis yang jelas di Pompeii mengenai kematian yang disebabkan oleh gempa bumi Vesuvian saja. Pasalnya kehancuran aliran piroklastik membuatnya hampir mustahil untuk membedakan antara kerusakan seismologis dan vulkanik.

Namun tim ilmuwan di Italia menemukan bukti kuat di Pompeii mengenai kematian akibat runtuhnya bangunan akibat gempa. “Bukan panas atau sesak napas,” tulis Dave Roos di laman History.

Baca Juga: Mengapa Penemuan dan Penggalian Pompeii Penting bagi Sejarah Dunia?