Lahir dan dibesarkan di Istana Versailles, ia adalah anak yang rapuh sejak usia 3 tahun dan menderita serangkaian penyakit. “Termasuk demam tinggi yang teratur,” tambah Lesso.
Keluarganya mengirimnya untuk tinggal di Chateau de la Muette selama setahun pada tahun 1784. Di tempat itu udaranya dipercaya bisa bermanfaat bagi kesehatan seseorang. Louis Joseph Xavier Francois lalu mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan.
Namun, sekembalinya ke istana Versailles, kesehatannya kembali menurun. Setelah serangkaian demam yang sangat tinggi dan agresif, ia meninggal karena tuberkulosis pada tahun 1789.
Louis XVII
Adik laki-laki Marie dan Louis Joseph, Louis XVII lahir pada tahun 1785. Ia menghabiskan masa kecilnya di istana Versailles bersama saudara-saudaranya. Pada tahun 1792, ia dikurung oleh kaum revolusioner di penjara Temple saat Revolusi Prancis terjadi. Pada saat ini ia menjadi penerus takhta, setelah kematian kakak laki-lakinya pada tahun 1789.
Tragisnya Louis tidak pernah dibebaskan dari penjara. Ia meninggal karena tuberkulosis saat dikurung pada tahun 1795 saat berusia 10 tahun. Kemungkinan besar karena kondisi kehidupan yang keras di penjara.
Disebabkan oleh kerahasiaan seputar kematiannya, rumor menyebar bahwa ia sebenarnya masih hidup dan bersembunyi. Pada saat yang sama, berbagai orang yang mengaku sebagai calon Raja Louis muncul. Baru pada tahun 1999, setelah penelitian ekstensif pada jenazah Louis, kematiannya di Penjara Temple pada tahun 1795 dikonfirmasi.
Sophie Helene Beatrix
Sophie Helene Beatrix adalah anak bungsu dari Marie Antoinette dan Louis XVI, lahir pada tahun 1786. Setelah kelahirannya, ia secara resmi diberi gelar Yang Mulia Ratu. Namun, ia dikenal sebagai Madame Sophie dalam hidupnya yang singkat.
Sayangnya, hidup Sophie berakhir pada usia 11 bulan, setelah mengalami komplikasi setelah tertular tuberkulosis. Sama seperti kedua kakak laki-lakinya.
Saudara angkat Marie Antoinette, Joseph Weber, mencoba menghiburnya setelah kematian Sophie. Ia mengatakan bahwa bayi kecil itu belum dekat dengan ibunya dalam waktu sesingkat itu. Marie Antoinette pun menjawab, “Jangan lupa bahwa dia akan menjadi temanku.”