Perhitungan Zhang dan tim menemukan angka realistis tolok ukur global yang berada pada kisaran 5-6 gigaton penyimpanan per tahun pada 2050. Perkiraan ini pun berdasarkan dengan pengembangan dan peningkatan teknologi setiap tahun.
"Andaipun dapat menyimpan sekitar enam sampai 16 gigaton karbon dioksida per tahun untuk mengatasi perubahan iklim secara teknis memungkinkan, proyeksi tinggi ini jauh lebih tidak pasti daripada yang lebih rendah," terang Samuel Krevor, rekan penulis dari institusi yang sama.
"Pasalnya, tidak ada rencana yang ada dari pemerintah atau perjanjian internasional untuk mendukung upaya berskala besar itu."
Akan tetapi, hasil 5-6 gigaton per tahun yang dari para peneliti merupakan berdasarkan kondisi yang sedang dihadapi dalam memitigasi perubahan iklim. Krevor menyarankan, model yang dibuatnya bisa dipakai para peneliti untuk memperbarui perkiraan atau proyeksi berikutnya untuk meninjau tujuan realistis di masa mendatang.
Pemodelan para peneliti menggunakan pola pertumbuhan global dari berbagai industri, termasuk pertambangan dan energi terbarukan. Para peneliti melihat industri bertumbuh dan menggabungkan jumlah karbon dioksida yang tersimpan, sehingga dapat menghasilkan skenario pendekatan baru yang andal dalam upaya mencapai target 2050.