Nationalgeographic.co.id—Minotaur adalah binatang yang menakutkan dan berbahaya dalam mitologi Yunani. Tapi rupanya ia juga bermasalah dan kerap disalahpahami. Apakah ia benar-benar jahat?
Minotaur adalah salah satu karakter mitologi Yunani yang paling menarik dan rumit. Ia lahir sebagai putra dari Ratu Pasiphae dan seekor banteng putih yang rupawan. Minotaur memiliki kepala banteng dan tubuh manusia.
Saat tumbuh dewasa, Minotaur menjadi monster menakutkan yang hidup dari daging manusia. Ia menjadi ancaman bagi banyak orang. Karena itu, Raja Minos menyembunyikan Minotaur di labirin yang sangat rumit yang dirancang oleh Daedalus. Akhirnya, Theseus berhasil menghancurkan Minotaur.
Tetapi apakah Minotaur benar-benar jahat. Atau mungkin ia bertindak kejam karena takut dan putus asa? Bisa jadi bahwa orang-orang di sekitar Minotaur yang mendorongnya ke perilaku ganas. Hal ini membuatnya menjadi korban dalam cerita mitologi Yunani.
Mari kita lihat lebih dekat buktinya untuk mengetahui lebih lanjut.
Minotaur menjadi jahat karena ia memakan manusia
Apa pun yang dikatakan orang tentang Minotaur, tidak ada yang dapat menyangkal fakta bahwa ia benar-benar memakan manusia.
Ketika ia masih muda, ibunya, Ratu Pasiphae, memberinya makan dengan persediaan makanannya sendiri. Hal itu membantunya tumbuh besar dan kuat. Namun ketika Minotaur tumbuh menjadi manusia banteng, ibunya tidak dapat lagi memberinya makanan yang biasa dikonsumsi oleh manusia. Jadi, ia mulai memakan manusia untuk bertahan hidup.
Raja Minos mengurungnya
Raja Minos (suami Ratu Pasiphae) lelah hidup dalam ketakutan dan rasa malu, jadi ia meminta nasihat seorang peramal. Peramal itu memberi tahu Minos untuk menyembunyikan Minotaur di sebuah labirin rumit yang tidak akan pernah bisa ia lewati.
Baca Juga: Saat Theseus Membunuh Minotaur demi Hentikan Tumbal di Mitologi Yunani