Hormon stres memainkan peran terbesar dalam perubahan ini. Namun rasa takut juga mendorong tubuh untuk melepaskan dopamin untuk lebih meningkatkan kewaspadaan. “Hal ini dapat berkontribusi pada perasaan senang yang sering kali mengejutkan yang dialami sebagian orang dalam situasi yang menakutkan,” kata Emily Hemendinger, seorang peneliti manajemen stres di Kampus Medis Universitas Colorado Anschutz.
Apa perbedaan antara ancaman nyata dan yang dipersepsikan? Respons biologis langsung kita terhadap rasa takut adalah sama. Baik saat kita menghadapi bahaya nyataatau sesuatu yang hanya muncul seperti itu, kata Holly Blake. Blake adalah seorang profesor kedokteran perilaku di Fakultas Kedokteran Universitas Nottingham di Inggris.
Namun, otak Anda biasanya segera mengenali perbedaan antara ancaman yang nyata dan yang dirasakan.
“Ada dua fase dalam respons takut atau kaget,” kata Denise Millstine, dokter penyakit dalam dan direktur Klinik Kedokteran Integratif Mayo Clinic di Arizona. Ia menjelaskan bahwa fase pertama adalah otomatis dan tidak disengaja. Fase ini hanya berlangsung sesaat. Fase berupa adalah 'loncatan' di rumah hantu atau apa yang terjadi saat seseorang melompat di depan Anda.
Namun, segera setelah respons stres awal ini terjadi, korteks prefrontal memulai fase kedua respons takut. Fase itu adalah mendeteksi apakah ancaman itu nyata atau tipuan. Korteks prefrontal adalah area otak yang membantu kita berpikir rasional dan menghambat impuls.
Hubungan ini dibantu oleh hipokampus—struktur otak yang bertanggung jawab atas pembentukan dan pengamanan memori. “Hipokampus membantu dengan mengambil memori peristiwa menakutkan di masa lalu. Tujuannya mendukung argumen bahwa situasi saat ini tidak benar-benar mengancam jiwa,” kata Dingman.
Bagaimana rasa takut dapat membahayakan tubuh—bahkan jika bahayanya tidak nyata
Namun terkadang otak tidak memiliki memori tersebut untuk diambil atau tidak tahu apa yang nyata atau yang tidak. Bayangkan seorang teman yang berdandan untuk menakut-nakuti Anda atau pengalaman menonton film yang sangat menakutkan.
Karena otak kita berevolusi di dunia nyata miliaran tahun sebelum film mulai dibuat, terkadang otak mengidentifikasi apa yang kita lihat di layar sebagai nyata. Atau setidaknya sebagai sesuatu yang mendidik. Beginilah cara Jaws membuat jutaan orang takut pada hal yang nyata.
Dalam situasi seperti ini, respons tubuh untuk melawan atau lari mungkin tidak sepenuhnya terjadi. Sebaliknya, hormon stres dalam jumlah yang lebih sedikit sering kali dilepaskan. Hal ini mengakibatkan efek yang jelas seperti jantung berdebar, telapak tangan berkeringat, atau perasaan sangat gelisah.
Meskipun tidak berbahaya dan menyenangkan bagi banyak orang, rasa takut yang sering muncul tetap bisa membuat stres,” kata Mihail Zilbermint, seorang dokter dan direktur program spesialis endokrinologi di Johns Hopkins Medicine.
Ketika hormon stres dilepaskan terlalu sering atau dalam jangka waktu yang lama, itu bisa membuat tubuh Anda lelah. Pada beberapa orang, hal ini bisa menyebabkan masalah kesehatan. Seperti tekanan darah tinggi, masalah jantung, masalah pencernaan, dan gangguan sistem kekebalan tubuh. Pasalnya, tubuh Anda terus-menerus dalam mode 'siaga tinggi'.