Identitas Anggota Kedua Ekspedisi Arktik 1845 yang Hilang, Nasibnya Suram

By Utomo Priyambodo, Senin, 7 Oktober 2024 | 14:00 WIB
Lahir pada tahun 1813, Kapten James Fitzjames adalah seorang perwira senior di atas kapal HMS Erebus dan merupakan putra (Sotheby's)

Nationalgeographic.co.id—Salah satu pelaut pemberani yang hilang dalam ekspedisi Arktik Franklin pada 1845 telah diidentifikasi menggunakan sampel DNA. Namanya adalah Kapten James Fitzjames, seorang perwira senior di atas kapal HMS Erebus yang lahir pada 27 Juli 1813.

Studi terbaru telah menyingkap nasib suram yang menimpa Fitzjames dalam bencana ekspedisi yang mengerikan tersebut. Studi terbaru tentang jasadnya menyoroti sisi gelap lain dari kisah pelayaran tersebut: Fitzjames kemungkinan menjadi sasaran kanibalisme oleh rekan-rekannya di kapal.

Fitzjames diidentifikasi menggunakan analisis genetik dan silsilah oleh para ilmuwan di University of Waterloo dan Lakehead University di Kanada.

DNA-nya diperoleh dari gigi yang ditemukan di situs arkeologi di Pulau King William di Nunavut, teritori Kanada. Situs ini merupakan tempat ditemukannya 451 tulang dari sedikitnya 13 pelaut Franklin.

Sisa-sisa jenazah tersebut kemudian dicocokkan secara genetik dengan sampel DNA dari keturunan sang kapten yang masih hidup.

"Kami bekerja dengan sampel berkualitas baik yang memungkinkan kami membuat profil kromosom Y, dan kami cukup beruntung untuk mendapatkan kecocokan," kata Stephen Fratpietro, seorang Manajer Teknis di laboratorium Paleo-DNA Lakehead University, dalam sebuah pernyataan yang dilansir IFLScience.

Fitzjames adalah orang kedua dari 105 kru yang berhasil diidentifikasi secara positif, bergabung dengan seorang insinyur bernama John Gregory yang diidentifikasi oleh tim pada 2021 menggunakan metode serupa.

Peneliti Douglas Stenton di sebuah tumpukan batu peringatan tempat jenazah James Fitzjames dan dua belas pelaut ekspedisi Franklin lainnya dimakamkan. (R. Park)

Sebuah biografi Fitzjames yang terbit pada 2010 menunjukkan bahwa ia adalah anak tidak sah dari Sir James Gambier (1772–1844) dan seorang wanita yang identitas aslinya tidak diketahui tetapi tercantum dalam dokumen gereja sebagai "Ann Fitzjames".

Melalui silsilah keluarga Gambier, keluarga diplomat dan perwira angkatan laut yang kaya raya, keturunan Fitzjames yang masih hidup ditemukan. Studi tersebut menjelaskan: "donor DNA tersebut adalah sepupu kedua Fitzjames yang telah meninggal lima kali dan terhubung dengannya melalui dua putra James Gambier."

Jenazah Fitzjames, serta beberapa pelaut lain yang tewas bersamanya, kini dimakamkan di sebuah tumpukan batu peringatan di lokasi tersebut dengan plakat peringatan.

Baca Juga: Ekspedisi BRIN Selidiki Budaya Melaut Suku Bajo di Nusa Tenggara Barat