Nationalgeographic.co.id—Pergi ke kebun binatang dan melihat panda bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan. Kita bisa melihat hewan yang sempat terancam punah ini di luar lingkungan alaminya. Namun, tahukah Anda bahwa Tiongkok memanfaatkan panda sebagai taktik diplomatiknya?
Diplomasi panda adalah nama resmi untuk bagaimana dan mengapa panda didistribusikan ke kebun binatang di seluruh dunia. Mengapa disebut diplomasi?
“Pertukaran dan pemberian ini dilakukan melalui upaya diplomatik Tiongkok untuk meningkatkan citra internasionalnya,” tulis Erin Wright di laman The Collector.
Republik Rakyat Tiongkok dibentuk pada tahun 1949. Untuk menjalin hubungan dengan negara lain, Tiongkok mulai meminjamkan panda raksasa yang terancam punah.
Tiongkok mengirimkan panda ke kebun binatang dan negara asing untuk menjadi duta hewan. Banyak panda awalnya diberikan ke negara komunis karena hubungan itulah yang ingin dijalin Tiongkok. Negara-negara itu termasuk Korea Utara dan bekas Uni Soviet.
Asal mula diplomasi panda
Istilah “diplomasi panda” merujuk pada peristiwa di pertengahan tahun 1900-an. Namun ide memberi panda sebagai hadiah sudah ada sejak lama. Dinasti Tang, dari tahun 618-907, telah mendokumentasikan peristiwa pemberian panda sebagai hadiah.
Hal ini tidaklah aneh, karena banyak negara atau kerajaan memberikan hadiah berupa hewan asli kepada pejabat tinggi yang berkunjung. Misalnya, Charlemagne, mantan Kaisar Romawi Suci, menerima hewan dari Afrika dan Asia, termasuk seekor gajah asia.
Peran Presiden Nixon dalam diplomasi panda ke Amerika Serikat
Presiden Nixon turut berjasa atas kedatangan panda pertama ke Amerika Serikat. Kunjungan Nixon ke Tiongkok pada Februari 1972 merupakan momen penting dalam rangka mempererat hubungan kedua negara.
Saat makan malam, ibu negara Pat Nixon menyebutkan betapa ia menyukai panda. Mereka diberi tahu bahwa Tiongkok akan dengan senang hati memberikan beberapa ekor kepada mereka. Maka, Amerika Serikat menerima dua panda dari Beijing. Panda-panda tersebut dikirim melalui pesawat kargo.
Baca Juga: Makhluk Berkantung Mirip Panda Pernah Menghuni Pegunungan Papua Nugini
Sebagai balasannya, Tiongkok menerima beberapa ekor lembu kesturi (musk oxen). Pada tahun 1972, Ling-Ling dan Hsing-Hsing tiba di Kebun Binatang Nasional di Washington, D.C., pada tanggal 16 April.
Menurut The Baltimore Sun saat mereka tiba, “Hsing-Hsing, si jantan, berusia 13 bulan dan beratnya 85 pon. Ling-Ling, si betina, berusia 19 bulan dan beratnya sekitar 150 pon.”
Hewan-hewan yang menggemaskan itu langsung menjadi daya tarik. Meskipun pasangan itu memiliki lima anak, sayangnya tidak ada yang hidup sampai dewasa.
Panda di Amerika Serikat
Modifikasi kebijakan panda terjadi pada tahun 1984 oleh Deng Xiaoping. Ia menjadikan panda sebagai pinjaman atau kontrak, bukan hadiah.
Penawaran pertama untuk hal ini di Amerika Serikat adalah pada Olimpiade 1984. Saat itu Los Angeles ditawari dua panda dengan harga pinjaman 50.000 dolar AS per bulan per hewan. Uang ini, dan uang masa depan dari pinjaman panda, digunakan untuk konservasi hewan yang menggemaskan itu.
Bagian dari kesepakatan untuk menampung panda di Amerika Serikat adalah menyediakan informasi, dana, dan pengembangbiakan untuk pemeliharaan mereka. Tindakan ini diharapkan bisa membantu pengembangbiakan panda raksasa dan menstabilkan jumlah mereka.
Pada tahun 2016, status mereka diturunkan dari “terancam punah” menjadi “rentan” karena peningkatan populasi di alam liar. Pada saat perubahan tersebut, hanya ada sekitar 1.800 panda raksasa yang ditemukan di alam liar.
Beberapa kebun binatang, seperti Kebun Binatang San Diego, memiliki kontrak yang lebih panjang dengan Tiongkok. Kontrak tersebut berlangsung dari tahun 1996 hingga 2019. Namun organisasi lain, termasuk Kebun Binatang Columbus dan Kebun Binatang Toledo memiliki kontrak yang lebih pendek, hanya 1 tahun.
Keberadaan panda di kebun binatang di Amerika Serikat dapat menjadi indikator yang baik tentang hubungan Amerika Serikat dengan Tiongkok. Panda dipinjamkan dari Tiongkok dan dapat ditarik kembali kapan saja.
Apakah sikap Amerika Serikat mempertahankan hewan-hewan ini menunjukkan hubungan diplomatik antara Amerika Serikat dan Tiongkok baik. Misalnya, pada tahun 2010, meskipun lahir di Amerika Serikat, panda Tai Shan dan Mei Lan dibawa kembali ke Beijing setelah Barack Obama bertemu dengan Dalai Lama.
Pada awal tahun 2024, kebun binatang di Atlanta, Georgia, adalah kebun binatang terakhir yang menampung panda. Kesepakatan berakhir pada akhir tahun 2024.
Karena Tiongkok memutuskan untuk tidak memperbarui kesepakatan, keempat panda, Lun Lun, Yang Yang, dan putri mereka yang lahir pada tahun 2016, Ya Lun, dan Xi Lun, akan kembali ke Tiongkok.
Artikel opini Washington Post yang ditulis oleh Lonnie G. Bunch III dan Ellen Stofan merangkum situasi tersebut. Penulis tersebut menyatakan bahwa, “Panda adalah sumber penting diplomasi budaya. Menggunakan seni, sains, dan sejarah, panda membantu negara-negara menemukan titik temu dengan harapan membangun kemanusiaan bersama."
"Pada akhirnya, hubungan itu akan menciptakan dunia yang lebih damai. Panda adalah jembatan antara rakyat Amerika dan rakyat Tiongkok.”