Kuil Gantung, Keajaiban Arsitektur Tiongkok yang Dibangun di Tebing

By Sysilia Tanhati, Senin, 21 Oktober 2024 | 14:44 WIB
Xuankong Si, juga disebut Hanging Temple atau Kuil Gantung, merupakan salah satu keajaiban arsitektur Tiongkok kuno. (Zhangzhugang/CC BY-SA 3.0)

Nationalgeographic.co.id—Xuankong Si, juga disebut Hanging Temple atau Kuil Gantung, berdiri di tengah tebing sisi barat Puncak Cuiping, Gunung Heng. Kuil ini berada sekitar 50 meter di atas tanah dan itulah alasan diberi nama Kuil Gantung (Hanging Temple).

Xuankong Si dibangun pada tahun 491 selama masa pemerintahan Dinasti Wei Utara (386-534). Mengutip dari laman China Highlights, “Kuil ini telah bertahan selama lebih dari 1.500 tahun hingga kini.” Kuil yang masih ada sebagian besar dibangun kembali dan dirawat pada Dinasti Ming (1368-1644) dan Dinasti Qing (1644-1911). Pada tahun 1982, Xuankong Si terdaftar sebagai Warisan Budaya Nasional Tiongkok.  

Xuankong Si merupakan keajaiban arsitektur Tiongkok kuno. Teori mekanika yang unik diterapkan untuk membangun kerangkanya. Berbeda dengan kuil-kuil di dataran dan daerah pegunungan, Xuankong Si dibangun dengan memanfaatkan bentuk asli tebing. Kuil menggunakan bebatuan di bagian belakang sebagai penopangnya. Selain itu, banyak balok silang yang disisipkan ke dalam bebatuan sebagai fondasinya.

Titik tertinggi Xuankong Si sekitar 90 meter di atas tanah pada awalnya. Namun titik tertingginya sekarang hanya sekitar 58 meter.

Mengapa Xuankong Si dibangun di dekat tebing?

Tidak ada dokumentasi sejarah yang mencatat alasan mengapa Xuankong Si dibangun di dekat tebing. Namun beberapa cerita rakyat dapat memberikan penjelasan yang masuk akal untuk itu.

Satu pernyataan menganggap bahwa kuil tersebut dibangun sesuai dengan prinsip Taoisme, yaitu menjauhkan diri dari suara “di bumi”. Namun gagasan lain menganggap bahwa lokasi tersebut dipilih dengan mempertimbangkan perlindungan kuil dari banjir dan tebing yang menyerupai atap itu seperti payung alami.

Tidak peduli apa pun musimnya, kita tidak dapat menyangkal bahwa kuil ini merupakan sebuah mahakarya dalam arsitektur.

Salah satu konstruksi paling spektakuler dalam sejarah dunia

Xuankong Si menarik wisatawan dari seluruh dunia karena gaya arsitekturnya yang unik. Keunikannya itu menunjukkan kearifan luar biasa masyarakat Tiongkok kuno. Pada bulan Oktober 2010, kuil ini dipilih sebagai salah satu dari “sepuluh bangunan paling curam di dunia” oleh TIME.

Hampir semua orang yang melihat Xuankong Si akan bertanya-tanya: Mengapa kuil ini dapat berdiri kokoh di tebing selama 1.500 tahun? Sebagian orang mengira hal ini terjadi karena belasan pilar yang berdiri tegak. Namun, pilar-pilar tersebut sebenarnya ditambahkan lama setelah Xuankong Si dibangun. Pasalnya, banyak pengunjung yang takut kuil ini akan runtuh.

Baca Juga: Menyingkap Kisah di Balik Kuil Athena Nike dalam Sejarah Yunani Kuno

Yang sebenarnya menyangga candi ini adalah 27 kantilever yang ditancapkan jauh ke sisi tebing. Bagian atas balok kantilever ditopang dengan pasak. Ketika pasak tersebut ditancapkan ke lubang yang dibor di dinding, pasak tersebut akan menempel kuat di dinding batu. Fungsinya mirip dengan baut ekspansi masa kini. Semakin dalam dibor, semakin kuat pasak tersebut terpasang.

Xuankong Xi, kuil yang memadukan 3 ajaran

Xuankong adalah satu-satunya kuil yang dilestarikan yang memadukan ajaran Buddha, Taoisme, dan Konfusianisme. Sangat jarang melihat patung-patung Sakyamuni, Konfusius, dan Laozi di kuil yang sama di Tiongkok.

Karena alasan tersebut, Xuankong Si dilindungi dengan baik oleh para penguasa berikutnya. Kuil tersebut memiliki 40 aula dan lemari. Di dalam lemari terdapat sekitar 80 patung yang terbuat dari tembaga, besi, terakota, dan batu. Dua prasasti berusia lebih dari 800 tahun dipasang di permukaan kuil.

Prasasti-prasasti mengungkapkan latar belakang yang berbeda dari ketiga pendiri dan memuji kontribusi besar mereka. Dapat disimpulkan bahwa integrasi agama-agama ini mungkin terjadi sejak Dinasti Wei Utara.

Xuankong Si selalu menjadi tujuan wisata populer bagi para sastrawan kuno dan terus berlanjut hingga kini. Pada tahun 735, penyair Tiongkok terkenal Li Bai menuliskan karakter Tiongkok yang berarti spektakuler di batu di bawah kuil.

Pengelana terkenal Xu Xiake juga pernah datang berkunjung dan menganggapnya sebagai “yang menakjubkan di dunia”.

Waktu terbaik untuk mengunjungi Xuankong Si

Sebagai situs bersejarah, Xuankong Si dapat dikunjungi sepanjang tahun. Namun, mengingat kawasan Datong relatif dingin di musim dingin, sebaiknya Anda berkunjung ke sana dari bulan Maret hingga pertengahan Juni. Serta pertengahan September hingga November. Perlu diingat jika akan lebih banyak wisatawan pada bulan Juli dan Agustus, sekitar musim panas. Jadi, bila Anda tidak suka keramaian, sebaiknya hindari bulan Juli dan Agustus.

Xuankong Si merupakan keajaiban arsitektur Tiongkok kuno. Teori mekanika yang unik diterapkan untuk membangun kerangkanya. (Zhangzhugang/CC BY-SA 3.0)

Untuk menjaga kelestarian kuil, jumlah pengunjung dibatasi hingga 80 orang. Jika jumlah pengunjung di dalam kuil mencapai 80 orang, maka pengunjung harus menunggu. Mereka harus menunggu hingga ada yang turun dari kuil dan baru boleh naik ke atas.

Nah, bila Anda mengunjungi Tiongkok, Xuankong Si sayang untuk dilewatkan!