Selidik Theorychia, Tambang Belerang yang Terbengkalai di Pulau Milos

By Sysilia Tanhati, Jumat, 25 Oktober 2024 | 10:35 WIB
Selain pantainya yang indah, Pulau Milos di Yunani juga terkenal akan tambang belerangnya yang disebut Theorychia. (Zde/CC BY-SA 4.0)

Sekitar 300 pekerja kembali ke rumah setiap Sabtu sore dan kembali bekerja setiap Senin pagi. Saat itu, mereka mendapatkan kesempatan untuk menghirup udara segar. Tidak hanya itu, rupanya berada di dalam tambang pun cukup menegangkan buat mereka.

Selain harus menghirup bahan kimia beracun, pekerja pun menghadapi risiko kecelakaan di dalam tambang. Bukan cuma itu, upah pekerja yang rendah pun kerap kali dibayar terlambat oleh para majikan.

Setelah tahun 1952, para pekerja itu pun sering melakukan mogok dan pemberontakan akibat ketidakadilan yang mereka rasakan. Senjata mesin yang dipasang oleh Gendarmerie di pos terdepannya di luar pabrik pada bulan April 1956. Hal itu dilakukan oleh para pemilik tambang yang takut akan pemberontakan lebih lanjut. Namun rupanya upaya itu tidak banyak membantu.

Pekerja tambang bekerja di bawah Nazi

Dengan invasi Jerman ke Yunani pada tahun 1941-1944, pekerja tambang harus bekerja di bawah ancaman senapan Nazi. Ironisnya, kali ini mereka harus rela bekerja tanpa bayaran. Semua pekerja bekerja di bawah pengawasan ketat tentara Wehrmacht.

Situasi kerja di Theorychia sangat keras. Buruh harus bekerja di bawah tanah dan menghirup debu belerang. Debu belerang itu dapat memengaruhi paru-paru, jantung, dan ginjal. Selain itu, mereka juga menderita kekurangan ventilasi di dalam terowongan. Suhu di terowongan bisa mencapai di atas 40°C akibat reaksi kimia mineral.

Akhir dari tambang belerang Milos

Milos adalah satu-satunya daerah di Yunani memiliki belerang dalam jumlah besar. Eksploitasinya dimulai pada pertengahan abad ke-19. Sejak tahun 1862, tambang tersebut diserahkan ke tangan bankir London Vassilios Melas, produksi tidak pernah mencapai tingkat yang memuaskan. Pasalnya, produksi belerang hanya dibatasi hingga 600 ton per tahun.

Yunani mengambil alih tambang belerang Milos pada tahun 1862. Pada tahun 1910-an dan 1920-an, produksi menurun, terutama karena impor belerang dari Italia dan Amerika Serikat. Tetapi pada tahun 1928, tambang tersebut diakuisisi oleh perusahaan "Milos Sulfur Mines SA".

Jerman kemudian mengambil alih. Pasukan Nazi ditarik dari Yunani pada bulan Oktober 1944. Tambang tersebut dibuka kembali selama 2 tahun; tetapi pada tahun 1946 tambang tersebut ditutup lagi. Saat itu, 180 pekerjanya diberhentikan. Tambang tersebut dibuka kembali pada tahun 1952 oleh pengusaha baru. Namun pengusaha ini pun tidak bertahan lama. Ia mulai merasa kesulitan untuk membayar gaji pekerjanya tepat waktu.

Pada tahun 1958, pabrik ditutup karena belerang menjadi produk sampingan dari penyulingan minyak berbiaya jauh lebih rendah. Hingga saat itu, sekitar 125.000 ton bijih telah ditambang di tambang belerang Milos.

Pada tahun 1960-an, sebuah perusahaan swasta melakukan penelitian di lokasi tersebut, hingga akhirnya gerbang ditutup pada tahun 1969.