Pohon untuk Kehidupan: Pemulihan Ekosistem Berbasis Warga di Sebangau-Katingan

By National Geographic Indonesia, Kamis, 31 Oktober 2024 | 07:11 WIB
Sebangau-Katingan memiliki luas mencapai 2,35 juta hektare. Kawasan ini merupakan salah satu benteng terakhir bagi orangutan Kalimantan. (Yayasan WWF-Indonesia)

“Kami di Epson percaya bahwa keberlanjutan bukan hanya sekadar tanggung jawab, melainkan bagian dari identitas kami. Melalui kolaborasi dengan WWF-Indonesia, kami ingin menunjukkan bahwa kemitraan antara sektor bisnis dan organisasi lingkungan dapat memberikan dampak positif yang nyata,” ujar Emile Pattiwael, President Director PT Indonesia Epson Industry.

Yayasan WWF-Indonesia dan PT Indonesia Epson Industry menggulirkan program 'Pohon untuk Kehidupan' di Sebangau Katingan, Kalimantan Tengah. (Yayasan WWF-Indonesia)

“Kami berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan berbagai pihak guna mencapai tujuan keberlanjutan bersama. Epson percaya bahwa teknologi dan inovasi harus digunakan untuk menciptakan perubahan positif, tidak hanya untuk lingkungan tetapi juga untuk Masyarakat,” imbuhnya.

Komitmen Epson terhadap pelestarian lingkungan tercermin dalam teknologi yang kami hadirkan. Salah satunya adalah teknologi bebas panas (Heat-Free Technology) pada printer kami, yang mampu mengurangi konsumsi energi secara signifikan dan menghasilkan lebih sedikit emisi karbon.

Selain itu, Epson berupaya meningkatkan kontribusi lokal melalui produk-produk berstandar Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia. Sejalan dengan visi keberlanjutan, Epson juga telah mengurangi penggunaan plastik sekali pakai di seluruh operasional dan mendorong daur ulang produk, memastikan bahwa jejak lingkungan kami tetap minimal.

Inisiasi restorasi hutan dan bentang alam ini diharapkan mampu memulihkan ratusan hektar hutan di koridor lanskap Sebangau-Katingan, dapat menyerap dan menyimpan karbon dioksida untuk mengurangi perubahan iklim, meningkatkan kualitas air tanah, dan mengurangi risiko bencana alam seperti banjir dan longsor. Selain itu, restorasi hutan juga akan berkontribusi pada peningkatan keanekaragaman hayati, termasuk populasi orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus).