Paris, Pangeran Troya dalam Mitologi Yunani yang Memicu Perang Epik

By Ricky Jenihansen, Jumat, 1 November 2024 | 17:05 WIB
Sebuah lukisan dinding yang menggambarkan pertemuan antara Helen (dalam bahasa Yunani, Elene) dan Alexandros (Pangeran Paris dari Troy – Alexandros adalah nama yang digunakannya ketika ia ditemukan dan dibesarkan sebagai penggembala). (Chappsnet, Wikimedia Commons, CC BY-SA 4.0)

Momen Penting "Penghakiman Paris"

"Penghakiman Paris" adalah peristiwa penting lainnya dalam kisah Paris menurut mitologi Yunani.

Zeus, raja para dewa, menunjuk Paris untuk menentukan dewi mana yang paling cantik di antara Hera, Athena, dan Aphrodite. Dalam kompetisi ini, masing-masing dewi menawarkan hadiah kepada Paris.

Hera menjanjikannya kekuasaan dan kekuatan besar, Athena menawarkan kebijaksanaan serta keahlian bertarung, sementara Aphrodite berjanji akan memberinya cinta Helen dari Sparta, wanita tercantik di dunia.

Paris terkejut dengan pilihannya, tetapi tawaran Aphrodite terlalu menggoda untuk ditolak. Ia memilih Aphrodite sebagai dewi tercantik. Pilihan ini memicu serangkaian peristiwa yang akhirnya mengarah pada konflik besar.

Dengan bantuan penting dari Aphrodite, Paris melakukan perjalanan ke daratan Yunani dan mengunjungi Sparta, di mana ia disambut sebagai tamu oleh Raja Menelaus, suami Helen.

Menurut mitologi Yunani, Paris kemudian menculik Helen dan membawanya kembali ke Troy, suatu tindakan yang akan menentukan nasib Yunani kuno.

Penculikan ini dilakukan melalui rayuan dan paksaan, yang dianggap sebagai pelanggaran berat terhadap etika keramahan serta penghinaan besar bagi Raja Menelaus. Peristiwa ini membuat kota-kota Yunani marah, dan mereka memutuskan untuk bersatu di bawah kepemimpinan Agamemnon, saudara Menelaus.

Inilah momen ketika orang-orang Yunani sepakat untuk berperang melawan Troy demi membawa Helen kembali dan memulihkan kehormatan Menelaus dan keluarganya.

Ilustrasi Kota Troya dalam mitologi Yunani. (Science Photo Library)

Perang Troya yang legendaris

Selama Perang Troya, Paris tidak dianggap sebagai prajurit terkuat. Dia segera tersaingi oleh saudaranya, Hector, serta pahlawan Yunani lainnya yang berusaha membantu Menelaus.