Penelitian ini telah dimulai sejak tahun 2023, dengan target untuk menghasilkan sistem penerjemah yang dapat mengenali huruf dan angka pada tahun yang sama.
“Pada tahun 2024, kami menargetkan pengembangan lebih lanjut untuk mengenali ejaan dari beberapa gerakan huruf yang berurutan, dan pada tahun 2025, sistem ini diharapkan mampu mengenali gerakan isyarat kata atau frasa secara lengkap,” tambah Edy.
Tahapan ini mencakup pengujian di berbagai lokasi di Indonesia untuk memastikan sistem berfungsi dengan baik di berbagai situasi dan oleh berbagai pengguna.
Penelitian ini juga melibatkan kolaborasi dengan komunitas teman tuli di Indonesia untuk memastikan sistem yang dikembangkan dapat memenuhi kebutuhan pengguna secara optimal. Tim peneliti bekerja sama dengan berbagai institusi riset dan universitas yang terlibat dalam pengumpulan data, pengembangan model AI, dan pengujian sistem.
“Kami sangat menghargai partisipasi aktif dari komunitas teman tuli, yang memberikan masukan berharga untuk pengembangan sistem ini,” ujar Edy.
Sistem penerjemah BISINDO ini akan diimplementasikan dalam bentuk aplikasi mobile dan berbasis web, dengan uji coba lapangan yang melibatkan pengguna nyata. Pengujian ini bertujuan untuk mengevaluasi performa sistem dalam situasi nyata dan mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan.
“Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup teman tuli di Indonesia dengan memberikan akses yang lebih baik terhadap informasi dan komunikasi. Aplikasi berbasis web dapat diakses melalui tautan biproject.brin.go.id. Pada aplikasi tersebut pengguna dapat mendemokan pengenalan gerakan isyarat huruf dan angka,” papar Edy.
Dengan keberhasilan implementasi sistem ini, diharapkan akan terjadi perubahan positif dalam cara komunikasi dan interaksi sosial antara teman tuli dan teman dengar, serta menciptakan masyarakat yang lebih partisipatif dan berdaya.
“Keberhasilan dari penelitian ini diharapkan tidak hanya pada aspek teknis," ujar Edy, "tetapi juga dalam meningkatkan kesadaran dan kesetaraan sosial bagi penyandang disabilitas pendengaran di Indonesia.”