Fengshui: Antara Mitos dan Sains

By Neza Puspita Sari Rusdi, Kamis, 14 November 2024 | 08:14 WIB
Luopan compass yang serig digunakan untuk feng shui ()

Nationalgeographic.co.id—Pernah mendengar tentang mitos rumah tusuk sate? Mitosnya, rumah dengan pintu yang selurus dengan jalan dipercayai bisa memberikan energi buruk bagi penghuninya.

Bila Anda pernah mendengar hal tersebut, maka itu adalah sebuah pemahaman tentang fengshui. 

Sudah tahu apa itu fengshui sebelumnya? Atau, bahkan Anda pernah menggunakan ilmu fengshui? Feng shui adalah seni Tiongkok kuno yang mempelajari tentang penempatan benda dan tata letak ruang untuk menciptakan keseimbangan energi positif atau chi dalam lingkungan.

Feng shui sudah digunakan sejak 4000 SM, berdasarkan kebudayaan neolitik Yangshao dan Hongsan di Provinsi Henan di Cina. Sejak adanya gejolak politik di Tiongkok pada tahun 1960-an, menjadi awal penyebaran praktik feng shui.

Kota-kota seperti Hong Kong, Taiwan dan Singapura, bahkan negara Eropa yang memiliki komunitas Cina seperti Vancouver (Kanada) menjadi bukti bahwa praktik feng shui sudah mengalami penyebaran secara global.

Namun, feng shui sendiri sering disebut sebagai sebuah kepercayaan terhadap hal-hal tak kasat mata yang bisa membawa kemakmuran.

Studi mengenai feng shui dapat kita temui di jurnal dan artikel ilmiah bidang arsitektur. 

Di artikel kali ini, kita akan membahas bagaimana perspektif feng shui di dalam sains.

Studi Jurnal

The US Department of Energy (DoE) menerbitkan artikel ilmiah mengenai literasi energi. Literasi energi adalah pemahaman tentang sifat dan peran energi di dunia dan kehidupan sehari-hari disertai dengan kemampuan untuk menerapkan pemahaman untuk menjawab pertanyaan dan memecahkan masalah.

Dengan mengerti literasi energi, kita dapat lebih mendalam memahami apakah konsep feng shui bisa dikaitkan dengan sains.

Literasi energi memberikan pemahaman tentang bagaimana energi bisa memberikan pengaruh yang besar kepada alam dan manusianya.

Richard Taylor dalam Feng Shui for the Modern City: A Practical Guide menyebutkan, Feng shui adalah segala hal tentang garis chi positif (melengkung) dan garis chi negatif (lurus dan bersudut)  yang berhubungan dengan konstruksi dan pemasangan bangunan.

Misalnya, jangan membangun di bawah bayang-bayang bangunan tinggi karena menghalangi sinar matahari dan membuat energi dari matahari tadi tidak masuk ke dalam rumah.

Namun, sayangnya, tidak ada bukti ilmiah yang membuktikan bahwa chi atau energi di dalam feng shui itu nyata. Bisa dikatakan konsep chi di dalam praktik feng shui adalah sebuah metafora.

Di dalam sains, metafora bisa menjadi teori ilmiah apabila terdapat pengamatan dan pengukuran di dalamya.

Konsep chi dalam feng shui tidak dikategorikan sebagai hal supranatural karena berhubungan dengan alam dan lingkungan. Tetapi, tidak  bisa dijelaskan secara ilmiah karena hanya bersifat teoritis dan tidak dapat diukur.

Pada jurnal yang dipublikasikan oleh Michael R Matthews, membuktikan bahwa feng shui tidak terbukti secara ilmiah dan hanya disebut sebagai suatu kepercayaan.