Kisah Odysseus dan Anjing Paling Setia dalam Mitologi Yunani

By Ricky Jenihansen, Minggu, 24 November 2024 | 10:00 WIB
Reuni singkat antara Odysseus dan anjingnya Argos merupakan salah satu momen paling menyentuh dalam mitologi Yunani. (James Baldwin / Public Domain / Wikimedia Commons)

Namun, Argos setia hingga akhir. Bahkan ilusi dewi Yunani paling perkasa pun tidak bisa menipu Argos yang mengenali pemiliknya meskipun telah 20 tahun berlalu.

Momen pengenalan dan pertemuan kembali antara Odysseus dan anjing setianya yang digambarkan oleh Homer adalah salah satu bagian paling mengharukan dalam "Odyssey" dan tentunya menjadikan Argos layak disebut sebagai "anjing paling setia" dalam mitologi Yunani.

Berikut penggalan kisah Argos dalam Odysses:

Ketika mereka berbicara, seekor anjing yang berbaring di sana mengangkat kepalanya dan menegakkan telinganya.

Itu adalah Argos, anjing Odysseus; dia telah melatihnya dan membesarkannya sejak kecil, tetapi belum pernah berburu dengannya sebelum dia berlayar ke Troya.

Di masa lalu, para pemuda sering membawa Argos keluar untuk berburu kambing hutan, rusa, dan kelinci.

Akan tetapi, anjing itu menjadi tua dalam ketidakhadiran tuannya. Anjing itu kemudian tergeletak terlantar di salah satu tumpukan kotoran bagal dan sapi yang menumpuk di luar gerbang depan sampai para pekerja ladang datang untuk mengangkutnya sebagai pupuk untuk ladang.

Demikianlah anjing Argos terbaring di sana, tertutupi kutu.

Begitu dia menyadari kehadiran Odysseus, dia mengibaskan ekornya dan menurunkan telinganya, tetapi dia tidak memiliki kekuatan untuk bangkit dan mendekati tuannya.

Odysseus, yang mengenali sahabat anjingnya, tersentuh hingga meneteskan air mata, dan berpaling dari rekannya, Eumaeus, untuk menyembunyikan emosinya.

Dia bertanya kepada Eumaeus yang tidak menyadari identitas sejati Odysseus tentang nasib anjing itu.

Eumaeus menjelaskan bahwa Argos dulu sering menemani para pemuda berburu, dan bahwa "Tidak ada hewan yang bisa lolos darinya di dalam hutan lebat setelah dia mulai melacaknya."

Namun, dalam ketidakhadiran tuannya dan seiring bertambahnya usia, anjing itu diabaikan oleh para pelayan Odysseus yang tidak menjalankan tanggung jawab mereka dengan serius setelah dia pergi.

Homer kemudian menceritakan bahwa Odysseus tidak punya banyak waktu untuk merenungkan nasib tragis Argos dan melanjutkan masuk ke istana untuk menghadapi para pelamar istrinya

Pada saat itu juga, kematian datang dan menggelapkan mata Argos yang kembali melihat Odysseus lagi setelah dua puluh tahun.