Menariknya, Herodotus juga mencatat bahwa Gelon mengirim tiga kapal untuk memantau invasi Persia ke Yunani. Ia bermaksud, jika Persia menang, untuk menawarkan “tanah dan air” (sebagai tanda penyerahan) serta sejumlah besar uang kepada Xerxes.
Kampanye Hamilcar dan serangan balik strategis Gelon
Pemimpin pasukan Kartago adalah Hamilcar, yang menurut sejarawan pada masa itu memimpin sekitar 300.000 tentara dan 200 kapal. Armada Kartago sebagian besar terdiri dari tentara bayaran dari berbagai wilayah di Mediterania Barat.
Pasukan Kartago mendarat di wilayah yang kini dikenal sebagai Palermo.
Di sana, Hamilcar memutuskan untuk memberi waktu istirahat tiga hari kepada pasukannya karena banyak kapal yang hilang akibat badai di Laut Libya.
Dari situ, mereka bergerak menuju Himera, yang menyebabkan kepanikan di kalangan penduduk setempat. Mereka segera meminta bantuan kepada Gelon, tiran Syracuse.
Gelon mengumpulkan pasukan sebanyak 50.000 tentara dan 5.000 pasukan berkuda, sebagian besar terdiri dari tentara bayaran.
Ia menerapkan strategi “bumi hangus” dengan memerintahkan pasukan berkudanya untuk menghancurkan wilayah di sekitar Himera guna menghalangi upaya musuh mendapatkan pasokan.
Pada saat yang sama, pasukan Gelon berhasil mencegat seorang kurir yang membawa surat untuk Hamilcar dari koloni Yunani di Selinus.
Surat itu mengungkapkan bahwa pasukan Selinuntians telah sepakat untuk mengirim bala bantuan berupa pasukan berkuda pada tanggal tertentu. Melihat kesempatan itu, Gelon menyusun rencana untuk menyerang pasukan Kartago secara mengejutkan.
Alih-alih membiarkan bala bantuan tiba, Gelon mengirim pasukan berkudanya sendiri yang menyamar sebagai pasukan dari Selinus. Strategi ini memungkinkannya melancarkan serangan tanpa perlawanan langsung ke kamp Kartago.