Dari Ladang ke Meja: Perjalanan sebuah Makanan

By Neza Puspita Sari Rusdi, Jumat, 20 Desember 2024 | 18:00 WIB
Makanan menjadi hal utama dalam hidup manusia, namun pernakah Anda berpikir bagaimana perjalanannya agar sampai di atas meja makanmu?
Makanan menjadi hal utama dalam hidup manusia, namun pernakah Anda berpikir bagaimana perjalanannya agar sampai di atas meja makanmu? (Pexels/MalidateVan)

Crippa menuturkan bahwa transportasi darat menjadi kontributor utama penyumbang emisi karbon dari sistem pangan. Anggapan pengiriman skala internasional menjadi penyumbang emisi terbesar ternyata salah. "Pada nyatanya, emisi karbon terbesar dihasilkan melalui pengiriman domestik di daratan." Simpul Crippa sebagai penulis utama hasil penelitian.

Food miles memberikan hasil mengenai dampak lingkungan yang ditimbulkan dengan jarak tempuh makanan ke tujuan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh David Coley, Mike Howard, dan Michael Winter dalam artikelnya yang bertajuk, "Food Miles: Time for A Re-think?" mempertegas bahwasannya terdapat korelasi antara food miles dengan emisi karbon yang dihasilkan. 

Ada biaya lingkungan yang harus dibayar ketika melakukan proses transportasi. Biaya lingkungan yang seperti apa yang dimaksud? Ketika proses transportasi terjadi, artinya ada bahan pangan yang diangkut, dalam pengangkutan ini membutuhkan penyimpanan atau pendinginan agar bahan tetap terjaga. “Proses pengangkutan ini membutuhkan bahan bakar fosil yang mana menghasilkan emisi sehingga memberikan dampak buruk bagi lingkungan.” Jelas Coley dalam kajian yang terbit dalam British Journal Food. 

Pembakaran bahan bakar fosil menyumbang hampir sekitar 90 persen dari totalan emisi secara global.
Pembakaran bahan bakar fosil menyumbang hampir sekitar 90 persen dari totalan emisi secara global. (Pexels/EnginaKyurt)

Perjalanan makanan mencakup proses panjang yang dimulai dari produksi hingga konsumsi di atas meja makan. Food miles menjadi alat ukur untuk menunjukkan jarak yang harus ditempuh oleh sebuah makanan. Semakin jauh jarak yang ditempuh, maka semakin besar emisi karbon yang dihasilkan. Food miles hanyalah salah satu bagian dari proses perjalanan. Ada banyak hal yang berkontribusi meninggalkan jejak karbon sehingga memperburuk lingkungan. Dengan mengurangi jarak tempuh, bukan hanya bermanfaat untuk lingkungan melainkan turut mendukung perekonomian lokal. 

Rantai pasokan makanan ini menjadi hal yang kadang tidak terpikirkan, memberikan cerminan betapa kompleksnya sebuah sistem pangan. Hanya untuk sampai ke atas meja, makanan menempuh perjalanan yang panjang. Sebuah harga yang mahal untuk hal tersebut.

Lantas, apa Anda sudah bisa membuat peta perjalanan makanan hari ini?