Penggunaan video sebagai media dokumentasi ini, menurutnya, akan lebih menguatkan riset bila akan ada penelitian lebih lanjut oleh peneliti lain. Indonesia merupakan sebuah bangsa besar yang memiliki ratusan bahasa daerah.
“Cukup banyak bahasa daerah yaitu suku-suku yang terancam punah. Kami berharap, hal ini menggugah para peneliti lain untuk meneliti lebih lanjut, termasuk peneliti tumbuhan. Tujuannya, agar kekayaan alam yang ada pada suatu daerah dapat dilestarikan dari kepunahan,” tegasnya.
Sementara itu Kepala Organisasi Riset Arkeologi Bahasa dan Sastra (OR Arbastra) BRIN, Herry Jogaswara, mengapresiasi pelaksanaan webinar ini. Menurutnya, webinar ini memiliki topik unik dan menarik tentang tanaman dan bahasa.
Terkait hal tersebut, Herry menyisipkan informasi tentang rumah program kolaborasi riset yang kembali akan dilakukan pada 2025.
“Kami menawarkan beberapa tema utama yakni budaya berkelanjutan, data raya arkeologi, bahasa dan sastra serta riset dasar arkeologi, serta bahasa dan sastra," umumnya.
"Kami juga mengajak para peneliti dari dalam dan luar negeri, termasuk perguruan tinggi, untuk bersama-sama melakukan kolaborasi riset tersebut."