Nationalgeographic.co.id—Salah satu isu lingkungan di Kota Semarang adalah banyak lahan konservasi di Semarang bagian atas—termasuk di Gunungpati—sudah beralih fungsi menjadi area perumahan. Pemerintah Kecamatan Gunungpati berusaha menyeimbangkan isu tersebut dengan menggalakkan penanaman lebih banyak pohon di wilayah tersebut.
Al Frida Very Sanavel, selaku Plt Camat Gunungpati, mengatakan bahwa berdasarkan peraturan daerah mengenai Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang, "kawasan Gunungpati ini dipergunakan sebagai kawasan konservasi dan pendidikan."
PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk bersama National Geographic Indonesia menggelar rangkaian kegiatan pertanian urban di Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Acara bertajuk "Urban Farming: Talkshow Edukasi & Pembagian Bibit Tanaman di Kampung Nglarang" itu berlangsung pada Jumat, 20 Desember 2024.
Pertanian urban atau urban farming adalah kegiatan bercocok tanam atau beternak di perkotaan atau area padat penduduk. Dalam arti luas, urban farming mendeskripsikan seluruh sistem produksi pangan yang terjadi di perkotaan.
Dalam kegiatan kali ini, setidaknya ada 500 bibit tanaman produktif yang dibagikan untuk warga Kampung Nglarang. Bibit pohon tersebut kemudian ditanam di area-area kebun dan lahan kosong warga. Jenis bibit pohon yang dibagikan antara lain adalah bibit durian, rambutan, jeruk baby, alpukat, kelengkeng, dan salam.
Oleh karena itu, Frida mengucapkan terima kasih atas bibit-bibit pohon yang menjadi dukungan atas pelaksanaan peraturan daerah tersebut. “Pembagian 500 bibit tanaman ini merupakan momen yang tepat karena di Desember ini kita telah memasuki musim hujan," ucapnya. "Jadi mungkin nanti bibit ini bisa tumbuh baik tanpa perlu sering kita sirami karena sudah disirami hujan."
Frida berharap semoga bibit-bibit yang ditanam ini "bisa tumbuh semua dan tidak mati." Dia pun menambahkan bahwa pembagian dan penanaman bibit ini, selain menjaga kelestarian tanah dan air, juga merupakan salah satu solusi dalam menjaga ketahanan pangan.
"Isu pangan ini merupakan isu yang sangat penting dalam suatu negara. Karena pangan adalah kebutuhan yang sangat penting bagi suatu negara," tegas Frida. "Bisa dibayangkan apabila saat perang tidak ada makanan, pasukan bisa anarkis."
Kepala Cabang Dinas Kehutanan Wilayah 3 Provinsi Jawa Tengah, Puji Harini, mengatakan praktik urban farming punya peran dalam memitigasi perubahan iklim dan menjaga ketersediaan air tanah. Penanaman tanaman-tanaman buah di wilayah padat penduduk ini, menurutnya, bisa berdampak ke bumi sekaligus bisa berdampak untuk ekonomi. "Minimal bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan di keluarga," ujar Rini, sapaan Harini.
Lebih lanjut, Rini menjelaskan bahwa ada dua pendekatan dalam melakukan konservasi tanah dan air. Masing-masing adalah pendekatan vegetatif dan pendekatan sipil teknis.