Sejarah Romawi Memiliki Kalender: Maret Sempat Jadi Bulan Pertama!

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Senin, 30 Desember 2024 | 12:00 WIB
Kalender kuno pra-Julian yang dipakai dalam sejarah Romawi. Dalam satu tahun ada 10 bulan yang memiliki rentang beberapa hari di musim dingin yang tidak masuk dalam hitungan. (Bauglir/Wikimedia)

Baca Juga: Terowongan Titus di Turki, Bukti Keajaiban Teknik Bangsa Romawi Kuno

Julius Caesar dibunuh pada 44 SM. Demi mengenang jasa-jasanya dalam kalender dan kepemimpinan dalam sejarah Kekaisaran Romawi, Octavianus Augustus mengganti nama Quinctilis, bulan kelahiran Caesar, menjadi "Juli".

Reformasi kalender pun berlanjut di masa Augustus pada 8 SM. Acap kali para pendeta secara keliru menyesuaikan tahun kabisat setiap tiga tahun dengan memasukkan banyak hari tambahan. Barulah kemudian Augustus mereformasi kalender dengan sedikit perubahan, yaitu memberikan beberapa hari untuk Februari setiap empat tahun sekali sebagai tanggal kabisat.

Reformasi yang dilakukan Augustus menjadikan Sextilis sebagai Agustus. Pemilihan bulan tersebut berkaitan dengan pertama kalinya Augustus terpilih menjadi konsul, menjadikan Mesir sebagai bagian dari Kekaisaran Romawi, dan berakhirnya perang saudara.

Meski lebih pakem dari kalender sebelumnya, kalender Julian yang dipakai bangsa Eropa masih memiliki kekurangan. Kelak, beberapa abad setelah berakhirnya sejarah Kekaisaran Romawi, Paus Gregorius XIII merevisi kalender tersebut. Demikian muncullah kalender Gregorian yang sampai hari ini dipakai di pelbagai belahan dunia.