Nasib Air Terjun Terbesar di Bumi yang Kini Terancam Perubahan Iklim

By Utomo Priyambodo, Selasa, 31 Desember 2024 | 14:00 WIB
Air terjun terbesar di dunia ternyata berada di bawah air, bukan di atas daratan seperti foto ini. (Daniel Mayer/Wikimedia Commons)

Nationalgeographic.co.id—Air terjun terbesar di bumi bukanlah Air Terjun Victoria. Faktanya, air terjun terbesar di dunia adalah Air Terjun Selat Denmark. Ukurannya jauh lebih besar dari Air Terjun Victoria, Air Terjun Angel, atau air terjun apa pun.

Air Terjun Selat Denmark memiliki tinggi 3.505 meter, meskipun bagian "terjunnya" sebenarnya hanya sekitar 2.012 meter dari total ketinggian tersebut.

Adapun lebar Air Terjun Selat Denmark ini adalah sekitar 480 kilometer. Aliran air terjun ini ke Samudra Atlantik adalah antara 20 dan 40 kali jumlah semua air yang mengalir dari sungai-sungai ke dalamnya.

Angka yang lebih fantastis: jumlah aliran air yang mengalir melalui Air Terjun Selat Denmark ini setara dengan volume sekitar satu setengah Piramida Besar Giza setiap detiknya.

Namun, air terjun ini begitu lebar dan besar sehingga air hanya mencapai kecepatan jatuh sekitar 50 sentimeter per detik – yaitu 1,8 kilometer per jam, atau kira-kira secepat balita yang mengambil langkah pertama mereka secara mandiri.

Di Selat Denmark, air dingin yang mengalir ke selatan dari Laut Nordik bertemu dengan air yang lebih hangat dari Laut Irminger. Air yang dingin dan padat itu dengan cepat tenggelam di bawah air yang lebih hangat dan mengalir di atas jurang yang sangat dalam di dasar laut, menciptakan air terjun besa (NOAA)

Bagian dari sistem arus laut

Air terjun ini adalah bagian dari sistem arus laut yang dikenal sebagai Sirkulasi Terbalik Meridian Atlantik, atau AMOC – satu bagian dari “‘coveryor belt global’ yang besar,” jelas National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), yang “mengalirkan air dari utara ke selatan dan kembali dalam siklus panjang di dalam Samudra Atlantik.”

“Proses sirkulasi dimulai saat air hangat di dekat permukaan bergerak menuju kutub […] di mana ia mendingin dan membentuk es laut,” jelas lembaga tersebut seperti dilansir IFLScience.

“Saat es ini terbentuk, garam tertinggal di air laut. Karena banyaknya garam di dalam air, garam menjadi lebih padat, tenggelam, dan terbawa ke selatan di kedalaman di bawah. Akhirnya, air ditarik kembali ke permukaan dan menghangat dalam proses yang disebut upwelling, melengkapi siklus tersebut.”

Air Terjun Selat Denmark tidak hanya membawa air yang lebih dingin dan stabilisasi iklim ke perairan dalam perjalanannya, tetapi juga oksigen, nutrisi, dan bahan organik yang penting untuk mendukung kehidupan laut.

Baca Juga: Sejarah Dunia: Ketika Air Terjun Niagara 'Dikeringkan' Tahun 1969