Nationalgeographic.co.id—Sebuah pesawat Jeju Air jatuh saat mendarat di Korea Selatan pada hari Minggu lalu, menewaskan 179 dari 181 orang di dalamnya. Para pejabat setempat mengatakan mereka sedang menyelidiki kemungkinan penyebabnya termasuk kerusakan roda pendaratan dan tabrakan burung.
Meskipun bukan hal yang aneh bagi pesawat untuk menabrak satwa liar, sebagian besar kejadian tidak mengakibatkan kematian atau cedera serius. Namun beberapa tabrakan burung juga pernah menyebabkan kecelakaan fatal pada pesawat.
Berikut ini beberapa kejadian besar saat tabrakan burung diketahui berkontribusi terhadap kecelakaan penerbangan.
1. Kecelakaan Boeing 737 Max di Ethiopia
Kecelakaan Ethiopian Airlines Penerbangan 302 pada Maret 2019, yang menewaskan seluruh 157 orang di dalamnya, terjadi kurang dari lima bulan setelah Boeing 737 Max 8 lainnya jatuh di Indonesia, menewaskan seluruh 189 orang di dalamnya.
Kedua kecelakaan tersebut sebagian disebabkan oleh sistem kontrol penerbangan yang rusak pada 737 Max, yang dihentikan sementara setelah kecelakaan Ethiopian Airlines.
The New York Times melansir Dewan Keselamatan Transportasi Nasional pada Januari 2023 menyinggung keberadaan burung mungkin terkait dalam kecelakaan di Ethiopia. Mereka berkata pembacaan sensor yang salah disebabkan oleh sebuah objek, kemungkinan besar seekor burung.
Pembacaan yang salah itu mengaktifkan sistem kontrol penerbangan yang cacat yang disebut MCAS, yang membuat hidung pesawat menukik ke bawah tak lama setelah pesawat meninggalkan ibu kota Ethiopia, Addis Ababa, menuju Nairobi, Kenya, yang menyebabkan kecelakaan tersebut.

2. ‘Keajaiban di Sungai Hudson’
Tak lama setelah pesawat US Airways lepas landas dari Bandara LaGuardia pada bulan Januari 2009, menuju Charlotte, N.C., pesawat itu menabrak sekawanan angsa, sehingga pesawat itu tidak dapat terbang.
Pilotnya, Chesley B. Sullenberger III, memutuskan bahwa pilihan yang paling aman adalah mendarat di perairan dingin Sungai Hudson dekat pusat kota Manhattan.
Manuver itu berhasil, dan seluruh 155 orang di dalamnya selamat dari pendaratan di air dan evakuasi berikutnya dengan perahu dan feri.
3. Kecelakaan Angkatan Udara yang Mematikan di Alaska
Salah satu kecelakaan pesawat paling mematikan dalam sejarah Angkatan Udara terjadi pada 22 September 1995. Dalam kecelakaan tersebut, 24 penerbang Kanada dan Amerika tewas setelah dua mesin pesawat mereka menelan soang kanada, yang menyebabkan pesawat itu jatuh di Pangkalan Angkatan Udara Elmendorf dekat Anchorage, Alaska.
Pesawat itu, pesawat pengintai E-3 Sentry dengan tanda panggilan "Yukla 27," lepas landas tepat saat sekawanan soang itu terbang dari lapangan terbang dan menyeberang ke jalur pesawat. Dua mesin menelan unggas tersebut, yang menyebabkan pesawat itu berputar tak terkendali ke kiri.
4. Sebuah Jet Menabrak Kawanan Merpati di Ethiopia
Sebuah pesawat Ethiopian Airlines jatuh pada bulan September 1988, menewaskan 35 dari 104 orang di dalamnya, setelah menabrak sekawanan merpati saat lepas landas dari Bandara Bahir Dar di Ethiopia utara.
Kedua mesin di pesawat jet itu, berjenis Boeing 737, telah menelan burung. Hal ini menyebabkan masalah yang mengharuskan pilot untuk kembali ke bandara dalam keadaan darurat. Pesawat itu akhirnya terbakar saat mendarat darurat di tanah lapang dekat bandara.
5. Kecelakaan Eastern Airlines di Pelabuhan Boston
Salah satu kecelakaan paling mematikan yang disebabkan oleh tabrakan burung terjadi pada 4 Oktober 1960, pada penerbangan Eastern Airlines yang berangkat dari Bandara Internasional Logan di Boston. Dari 72 orang yang ada di dalamnya, 62 orang meninggal setelah pesawat itu jatuh di Pelabuhan Boston.
Pesawat itu, Lockheed L-188 Electra, menabrak sekawanan besar burung jalak segera setelah lepas landas. Tiga mesin pesawat menelan burung, menyebabkan hilangnya kendali pesawat.
Setelah kecelakaan itu, para teknisi dan regulator mulai memahami bahwa burung dapat menimbulkan masalah serius bagi pesawat terbang, yang mengarah pada terciptanya standar khusus untuk membuat pesawat lebih tahan terhadap serangan burung.