Pendingin udara dapat memfilter PM2.5 dan polutan berbahaya lainnya. Mereka yang kekurangan akses mungkin lebih rentan terpapar asap berbahaya yang dapat meresap melalui udara ratusan atau ribuan kilometer jauhnya.
“Tergantung pada jenis sistem dan filter yang digunakan, AC dapat mengubah dampak paparan asap pada kesehatan manusia,” Stowell menjelaskan. Ia menekankan, hasil analisisnya hanya membahas kemungkinan dalam akses fasilitas pendingin udara.
Para peneliti menduga, AC sebagai alat penyaring polutan merupakan faktor penting dalam meminimalkan risiko penyakit pernapasan masyarakat akibat kebakaran hutan. Filter dalam AC dapat menghilangkan sebagian besar partikel ukurannya lebih besar dari 0,3 mikrometer.
"Filter udara dengan lipatan kecil generik juga cukup efisien dalam menyaring sebagian besar partikel," terang Stowell.
AS punya Minimum Efficiency Reporting Values (MERV) yang meninjau kualitas AC dalam menghilangkan partikel dari udara. Tujuh adalah nilai tertinggi untuk suatu produk AC, tetapi harganya sangat mahal.
Sementara itu, secara aktual, kebakaran bisa terjadi lebih sering ke depannya dengan dampak yang lebih hebat. Dengan demikian, perlu ada penelitian lebih lanjut dalam daya saring dari jenis AC tertentu. Jika kualitas berdasarkan MERV memang tepat dalam konteks partikel asap kebakaran, maka perlu ada regulasi harga untuk jenis AC supaya akses kepemilikannya meluas.
Hasil penelitian Stowell dan rekan-rekan dipublikasikan Desember 2024, sebulan sebelum kebakaran hebat menerjang Los Angeles. Data yang diperoleh para peneliti didapat dari klaim perawatan kesehatan AS.
Unit kesehatan mendapati adanya 50.000 kunjungan UGD dari 2012 hingga 2019. Setiap tahunnya, dari Mei dan November merupakan musim kebakaran hutan di California. Dari sana, para peneliti menganalisis ukuran paparan PM2.5 para pasien untuk mendapatkan hasil temuan.