Selain perbedaan gejala, waktu munculnya penyakit juga menjadi pembeda. Masa inkubasi HMPV adalah 3-6 hari dan biasanya merupakan penyakit yang bisa sembuh sendiri jika daya tahan tubuh baik. Adapun COVID-19 cenderung muncul secara mendadak dengan gejala lebih berat dan tingkat kematian lebih tinggi dibandingkan HMPV.
Pencegahan Virus HMPV dengan PHBS dan Vaksinasi
Dalam kesempatan itu, Telly menyebutkan bahwa cara penularan HMPV sama seperti halnya COVID-19. Salah satunya melalui droplet atau percikan air liur yang terjadi saat berbicara pada jarak kurang dari dua meter.
Selain itu, penularan bisa juga melalui kontak langsung atau permukaan yang terkontaminasi, seperti gagang pintu atau barang yang sering disentuh.
Oleh karena itu, Telly mengingatkan masyarakat untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Ia juga menekankan pentingnya menjaga pola makan seimbang, istirahat cukup, dan menghindari diet ketat yang bisa menurunkan daya tahan tubuh.
Telly menekankan bahwa gaya hidup yang diterapkan selama pandemi COVID-19 sebaiknya tetap dilanjutkan. “Memakai masker sebenarnya bukan hanya karena pandemi COVID-19, tapi itu adalah kebiasaan baik yang bisa melindungi kita dari berbagai virus,” jelas Telly.
Selain itu, vaksinasi juga menjadi langkah pencegahan yang penting. "Walaupun HMPV belum memiliki vaksinasi khusus, kita sudah mendapat vaksinasi COVID-19, ini dapat membantu melindungi diri dari penularan HMPV karena sudah terbentuk antibodi dari vaksinasi tersebut. Kita juga dapat melakukan pencegahan diri dengan pemberian vaksin influenza,” tambahnya.
Bagi kelompok rentan, seperti lansia atau orang dengan kondisi medis tertentu, Telly menyarankan agar interaksi dengan tamu dibatasi. Ia menyarankan, "Usahakan tamu mencuci tangan atau memakai masker sebelum berinteraksi."