Peran Tersembunyi Perempuan di Dunia Pertanian Romawi dan Yunani Kuno

By Ricky Jenihansen, Sabtu, 8 Februari 2025 | 08:00 WIB
Kaum perempuan di Romawi dan Yunani Kuno bekerja di bidang pertanian dan tidak hanya mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Foto kotak kosmetik di Attic yang menggambarkan kaum perempuan yang sedang memproduksi wol.
Kaum perempuan di Romawi dan Yunani Kuno bekerja di bidang pertanian dan tidak hanya mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Foto kotak kosmetik di Attic yang menggambarkan kaum perempuan yang sedang memproduksi wol. (Caenciliusinhorto CC BY-SA 4.0)

Pada zaman klasik, gagasan tentang perempuan yang tinggal di dalam rumah selalu dinilai positif dan, lebih sering daripada tidak, direpresentasikan sebagai sebuah cita-cita.

Alasan rasional untuk pembagian kerja yang sesuai diberikan terutama oleh para penulis risalah ekonomi yang berkecimpung dalam pengelolaan rumah tangga orang-orang kaya.

Menurut penulis buku pseudo-Aristotelian Oikonomikos, "para dewa telah menciptakan satu jenis kelamin (perempuan) hanya cocok untuk gaya hidup 'duduk' tetapi terlalu lemah untuk kegiatan di luar ruangan, sementara jenis kelamin lainnya (laki-laki) kurang cocok untuk pekerjaan rumah tangga tetapi cukup kuat untuk pekerjaan yang membutuhkan gerakan."

Filsuf Yunani kuno Aristoteles mencatat dalam karyanya Politics, "Ada tugas yang berbeda dalam rumah tangga untuk laki-laki dan perempuan: yang pertama memperoleh, yang terakhir mengelola."

Hal ini, pada gilirannya, akan menghasilkan pembagian spasial yang sesuai dari area kerja masing-masing.

Xenophon berkata, "Perempuan harus bertanggung jawab atas semua pekerjaan di dalam ruangan, dan laki-laki akan bertanggung jawab atas kegiatan di luar ruangan."

Filsuf Stoik Hierocles ingin lebih spesifik tentang pembagian kerja antara pria dan wanita di Yunani Kuno dan Roma.

Ia menyatakan, “Pria harus mengurus ladang, pasar, dan urusan perkotaan, sementara wanita akan mengolah wol, memanggang roti, dan mengurus rumah.”

Detail dari lekythos Terakota, yang memperlihatkan dua wanita Yunani kuno memintal wol menjadi benang dan dua wanita bekerja di alat tenun tegak, sekitar tahun 550–530 SM. (Metropolitan Museum of Art)

Peran Penting Perempuan dalam Produksi Pangan

Sejak transisi dari masyarakat pemburu-pengumpul ke sistem pertanian menetap, para antropolog berpendapat bahwa perempuan memainkan peran besar dalam produksi pangan.

Bukti menunjukkan bahwa perempuan terlibat dalam pertanian di berbagai peradaban Timur Dekat kuno.