Penelitian Ilmiah Menyingkap Asal-usul Attila sang Hun dan Sukunya

By Sysilia Tanhati, Senin, 24 Maret 2025 | 14:00 WIB
Para ilmuwan lama memperdebatkan apakah bangsa Hun merupakan keturunan Xiongnu.
Para ilmuwan lama memperdebatkan apakah bangsa Hun merupakan keturunan Xiongnu. (Peter Johann Nepomuk Geiger)

Implikasi bagi Sejarah Eropa

Penelitian ini menjelaskan bagaimana masyarakat masa lalu di Cekungan Carpathian beradaptasi dan berubah dalam menanggapi kedatangan baru.

“Meskipun bangsa Hun secara dramatis mengubah lanskap politik, jejak genetik mereka yang sebenarnya—di luar permakaman elit tertentu—tetap terbatas,” kata penulis pendamping studi Zuzana Hofmanová dari Institut Max Planck untuk Antropologi Evolusioner.

Sebaliknya, populasi secara keseluruhan tampaknya sebagian besar berasal dari Eropa dan meneruskan tradisi lokal.

Penulis korespondensi Johannes Krause, direktur Departemen Arkeogenetika di Institut Max Planck, mengomentari nilai analisis genetik untuk studi sejarah dan interpretasi yang tepat dari temuan arkeologi.

“Penelitian ini menggarisbawahi bagaimana penelitian genetika mutakhir dapat menyelesaikan perdebatan selama berabad-abad tentang komposisi dan asal-usul populasi masa lalu,” ungkapnya.

Masih banyak pertanyaan yang tersisa. Namun penelitian ini memberikan bukti kuat adanya hubungan langsung antara populasi periode Hun, padang rumput, dan Kekaisaran Xiongnu. Hal ini memperdalam pemahaman kita tentang jaringan dinamis yang menghubungkan Eurasia Timur dan Barat di masa lalu.