Selidik Ilmiah: Apa Manfaat Bahan Bakar dari Matahari bagi Bumi?

By Ricky Jenihansen, Sabtu, 22 Maret 2025 | 16:00 WIB
Bahan bakar yang dibuat dari matahari dan disimpan dalam drum. Fasilitas ilmiah baru di Jerman dapat membuat bahan bakar dari sinar matahari. Apakah ini bahan bakar masa depan?
Bahan bakar yang dibuat dari matahari dan disimpan dalam drum. Fasilitas ilmiah baru di Jerman dapat membuat bahan bakar dari sinar matahari. Apakah ini bahan bakar masa depan? (Nat Geo Image Collection)

Fasilitas ini terletak persis di luar kota Dusseldorf, Jerman, dan memiliki lahan seluas lima hektar yang dipenuhi cermin yang memusatkan sinar matahari. Energi ini kemudian menghasilkan uap, yang menggerakkan reaktor tempat bahan bakar dibuat.
Fasilitas ini terletak persis di luar kota Dusseldorf, Jerman, dan memiliki lahan seluas lima hektar yang dipenuhi cermin yang memusatkan sinar matahari. Energi ini kemudian menghasilkan uap, yang menggerakkan reaktor tempat bahan bakar dibuat. (Nat Geo Image Collection)

Apakah Bahan Bakar Matahari adalah Energi Masa Depan?

Pada tahun 2014, Philipp Furler dan rekan-rekannya dari program doktoral di ETH Zurich berhasil membuktikan bahwa proses produksi bahan bakar matahari memang mungkin dilakukan, meskipun dalam skala yang sangat kecil. Mereka berhasil membuat setetes bahan bakar jet dalam tabung reaksi menggunakan sinar matahari, air, dan karbon dioksida.

“Usaha yang luar biasa besar—dan mungkin bensin paling mahal yang pernah ada,” canda Furler.

Lima tahun kemudian, mereka mulai meningkatkan skala produksi dengan menciptakan bahan bakar karbon-netral dari proyek percontohan kecil di pusat Kota Zurich.

Hasil eksperimen ini mereka publikasikan dalam jurnal Nature, yang kemudian menjadi landasan bagi pengembangan proyek yang lebih besar. Dengan proyek DAWN, Synhelion optimistis bisa memproduksi bahan bakar matahari dalam skala industri.

“Target kami adalah mencapai kapasitas produksi sekitar 100.000 ton pada tahun 2030, dan meningkat hingga 1 juta ton pada 2033,” ujar Furler.

Jumlah tersebut memang masih kecil dibandingkan konsumsi bahan bakar jet global yang mencapai sekitar 350 juta ton per tahun, tetapi Synhelion menargetkan untuk memenuhi setengah dari kebutuhan bahan bakar penerbangan sintetis di Eropa pada 2040—dan terus berkembang setelahnya.

Aplikasi Lebih Luas: Dari Penerbangan ke Industri Berat

Pada akhirnya, Synhelion ingin memproduksi bahan bakar dalam skala yang cukup besar sehingga dapat digunakan juga oleh industri lain yang sangat bergantung pada bahan bakar karbon, seperti industri semen.

Faktanya, beberapa mitra utama Synhelion menunjukkan bahwa bahan bakar matahari semakin mendapatkan dukungan. Mereka bekerja sama dengan Cemex—salah satu produsen bahan bangunan terbesar di dunia—serta beberapa perusahaan penerbangan besar seperti Lufthansa Group dan Bandara Zurich. Ini menjadi indikasi bahwa bahan bakar matahari semakin mendekati kenyataan.

Saat ini, banyak orang berpikir bahwa elektrifikasi adalah satu-satunya solusi untuk mengurangi emisi karbon. Namun, menurut Matt Bauer dari Departemen Energi AS, pendekatan ini bisa sangat sulit diterapkan dalam semua aspek kehidupan.

“Banyak yang berpikir elektrifikasi adalah solusi akhir. Tetapi dalam berbagai analisis, ini tidak selalu mudah. Jika kita bisa menciptakan teknologi seperti ini—yang mengurangi beban pada sistem elektrifikasi—maka kita bisa mencapai dunia netral karbon dengan lebih cepat,” jelas Bauer.

Keberhasilan proyek DAWN akan menjadi tonggak penting bagi pengembangan bahan bakar matahari. Jika teknologi ini dapat terus berkembang dan diproduksi dalam skala besar, bukan tidak mungkin bahwa di masa depan pesawat, kapal, dan bahkan pabrik industri akan sepenuhnya beroperasi dengan energi yang berasal dari matahari.