Pelatihannya Dibuka Pemprov DKI, Bagaimana Las Bawah Air Jadi Profesi Paling Berbahaya?

By Sysilia Tanhati, Kamis, 27 Maret 2025 | 10:00 WIB
Tukang las bawah laut sangat penting bagi industri minyak dan gas. Namun pekerjaan ini merupakan pekerjaan paling berbahaya di dunia.
Tukang las bawah laut sangat penting bagi industri minyak dan gas. Namun pekerjaan ini merupakan pekerjaan paling berbahaya di dunia. (Wikipedia)

Namun, rasa takut adalah bagian dari proses, kata Purvis, yang sering melakukan pengelasan basah selama 10 jam sekaligus. Juga risiko kehilangan sebagian jari kelingkingnya saat menyelam untuk melakukan pengelasan di bawah laut.

“Merasa takut adalah hal yang wajar. Jika ada penyelam yang mengatakan bahwa mereka tidak takut, mereka berbohong,” katanya. “Anda harus melawan arus saat bekerja. Sebagian besar penyelam bahkan kehilangan satu atau dua jari karena ada bagian yang menghancurkan tangan mereka.”

Profesi yang terus berkembang

Pengelasan bawah laut mungkin selalu menjadi pekerjaan yang harus dilakukan oleh manusia, bukan mesin. Menurut para ahli, pekerjaan itu terlalu rumit.

“Pengelasan bawah laut adalah sebuah keahlian,” kata Kevin Peters, seorang tukang las bawah air dan direktur layanan lingkungan di Subsea Global Solutions. “Anda benar-benar harus menyesuaikan diri dengan keahlian dan praktiknya. Sama seperti seorang pelukis atau musisi yang harus bekerja selama 10.000 jam.”

Setiap pekerjaan juga bervariasi dari satu ke yang lain.

“Sebagian besar pekerjaan pengelasan bawah laut adalah untuk perbaikan. Dan dalam kebanyakan kasus dengan robot, proses itu harus semi-otomatis,” kata ahli pengelasan pemenang penghargaan, Uwe Aschemeier. “Perbaikan dalam pengelasan tidak linier atau konstan. Anda benar-benar membutuhkan manusia untuk menilai dan membuat perbaikan.”

Profesi ini digunakan oleh sejumlah sektor. Mulai dari perusahaan minyak yang membangun rig lepas pantai hingga pembuat kapal yang melakukan perbaikan di bawah laut. Metode ini telah muncul sebagai alternatif yang lebih unggul untuk dok kering kapal.

Selain itu juga menghemat waktu dan sumber daya sekaligus memastikan perbaikan yang efisien. Terutama penting dalam industri minyak dan gas, pengelasan bawah laut memelihara infrastruktur kapal besar, reaktor nuklir, jaringan pipa, dan rig minyak lepas pantai.

Untuk membatasi ancaman perubahan iklim global, perusahaan energi didorong untuk menghentikan bahan bakar fosil. Namun, tanpa rig bawah laut dan tongkang minyak, tukang las telah menemukan pekerjaan di sektor energi terbarukan.

Setelah bekerja di bidang pengelasan, Purvis beralih bekerja dengan panel surya, dan baterai.

“Saya memiliki tiga anak dan saya ingin mereka melihat saya pindah ke industri energi terbarukan,” katanya, “untuk tidak hanya mengambil dari bumi dan sumber daya planet kita yang tersedia, tetapi juga menggunakan sumber daya alam untuk menghasilkan energi.”