Ekspresi kehilangan atau kerinduan
Dalam hal ini, perselingkuhan tidak dimaksudkan untuk menjauhkan atau memutus hubungan mereka dengan pasangannya karena mereka masih mencintai pasangannya dan ingin bersamanya.
Namun, ini lebih merupakan ekspresi kehilangan atau kerinduan akan kegembiraan, kebebasan, gairah, fantasi, dan lainnya, hal-hal yang bahkan tidak dapat diberikan oleh hubungan yang bahagia.
Perselingkuhan kemudian dianggap sebagai mengekspresikan keinginan untuk mengalami dan menyambung kembali bagian-bagian diri yang hilang dan untuk menyatukannya ke dalam diri yang lebih besar dan lebih lengkap.
Kurangnya keintiman atau hubungan emosional
Dalam pernikahan yang bahagia sekali pun, ada kalanya pasangan menjadi jauh secara emosional atau kurang keintiman fisik/seksual.
Ketika kebutuhan emosional akan kasih sayang, pengertian, dan perasaan dihargai tidak terpenuhi dalam hubungan pernikahan, seseorang mungkin berusaha memenuhi kebutuhan tersebut di tempat lain. Perselingkuhan kemudian menjadi jalan pintas untuk mengisi kekosongan keintiman tersebut.
Kebosanan
Seiring berjalannya waktu, bahkan hubungan yang bahagia pun dapat kembali ke rutinitas dan pola yang sudah dikenal, sehingga gairah yang kuat dan hal-hal baru pada tahap awal hubungan memudar.
Bagi sebagian orang, rutinitas hubungan jangka panjang dapat menyebabkan kebosanan dan kemudian menginginkan sesuatu yang segar dan kegembiraan yang baru yang mungkin diberikan oleh perselingkuhan.
Hilangnya hal-hal baru yang menarik ini membuat mereka mendambakan sensasi dan keasyikan dari petualangan romantis yang baru.
Baca Juga: Mitologi Yunani: Kisah Perselingkuhan dan Warisannya Hari Ini