Pemerintah India bahkan berencana untuk mengirim perahu dan menawarkan hadiah kepada suku tersebut. Meski saat itu mereka tidak mengetahui bahasa Suku Sentinel. Suku Sentinel pada dasarnya menolak upaya ini. Mereka membungkuk kepada para pengunjung untuk memberi tahu bahwa mereka tidak diterima.
“Ada periode singkat pada tahun 1990-an ketika Suku Sentinel benar-benar membiarkan mereka cukup dekat. Pendatang mendarat di pantai dan Suku Sentinel mengambil beberapa kelapa. Kemudian, tidak seorang pun benar-benar tahu mengapa, tetapi berhenti mengizinkannya dan mulai bersikap lebih bermusuhan lagi,” kata Grig.
“Apakah itu karena beberapa orang dari suku tersebut terjangkit penyakit, kami tidak tahu,” tambahnya.
Protes dari kelompok pendukung hak asasi penduduk terasing
Setelah protes oleh kelompok-kelompok hak asasi penduduk asli, pemerintah India membatalkan rencananya pada akhir tahun 1990-an. Dan Suku Sentinel terus menunjukkan permusuhan kepada dunia luar. Kematian misionaris Kristen pada tahun 2018 hanya salah satu dari beberapa insiden. Ada sejumlah insiden di mana Suku Sentinel bereaksi secara agresif terhadap orang luar yang mencoba melanggar batas.
Setelah Tsunami 2014, Indian National Coast menggunakan helikopter untuk terbang di atas pulau tersebut. Mereka ingin mengetahui apakah masyarakat tersebut membutuhkan bantuan setelah tsunami dahsyat yang mengguncang Samudra Hindia. Yang mengejutkan mereka, seorang individu membuntuti helikopter mereka dan mencoba menyerangnya dengan anak panah. Jelas, tidak ada bantuan yang dibutuhkan dari dunia luar.
Insiden lain terjadi pada tahun 2006 ketika dua nelayan dari India secara tidak sengaja terdampar di pulau tersebut. Dua nelayan malang itu langsung dibunuh oleh Suku Sentinel.
“Mereka membuat pilihan dan pernyataan yang sangat jelas kepada dunia bahwa mereka ingin tetap tidak dihubungi dan dibiarkan sendiri,” jelas Grig. “Tidak ada yang lebih jelas dari Suku Sentinel.”
Apa penyebab Suku Sentinel menolak kontak dengan dunia luar?
Melihat sejarah Suku Sentinel selama era kolonial, mudah untuk memahami mengapa mereka menjaga jarak dari orang luar.
Pada tahun 1880, perwira Angkatan Laut Kerajaan Inggris Maurice Vidal Portman mengirim sebuah tim. Tim tersebut berusaha untuk melakukan kontak dengan penduduk Pulau Sentinel Utara.
Baca Juga: Pesan Lantang Suku Sentinel yang Memilih Hidup dalam Keterasingan