Nationalgeographic.co.id—Tahun 2025 dibuka dengan kembalinya event musik yang dinanti, Sunset di Kebun. Mengusung perpaduan unik antara pertunjukan musik intim dengan gerakan hijau, konservasi, dan budaya, Sunset di Kebun memilih Kebun Raya Cibodas sebagai lokasi perdananya tahun ini.
Acara ini merupakan program unggulan PT Mitra Natura Raya (MNR), mitra strategis Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam pengelolaan Kebun Raya. Sunset di Kebun menawarkan pengalaman pertunjukan di alam terbuka yang menyatukan musik harmonis dengan keintiman antara musisi dan penggemar.
Beberapa nama tampil memeriahkan Sunset di Kebun kali ini, yaitu Tulus, Dere, Bernadya, Starrducc, dan Swellow. Mereka menghibur penonton secara bergantian dari pukul 12.40 hingga 18.00 WIB. Keistimewaan Sunset di Kebun terletak pada konsepnya yang berbeda.
"Hal yang membedakan Sunset di Kebun dengan pertunjukan lainnya adalah dengan mengusung tema intimate music show with green, conservation, and culture movement," ujar General Manager Event PT Mitra Natura Raya, Abi Irawan.
Penonton diajak merasakan suasana yang lebih dekat dengan musisi favorit, menikmati alunan musik dengan santai, bahkan musisi pun bisa berbaur di sejuknya sore Kebun Raya. Sejak dimulai tiga tahun lalu, Sunset di Kebun konsisten menyuarakan pesan konservasi dan lingkungan.
Beragam Program Edukatif dan Rekreatif
Selain pertunjukan musik, Sunset di Kebun 2025 menyajikan serangkaian kegiatan menarik yang sesuai dengan sub-program acara. Salah satu program terbarunya adalah "Paket Cinta". Program interaktif ini mengajak #SunsetPeople untuk saling bertukar pesan. Pesan bisa berupa ucapan, ungkapan, atau perasaan yang ingin disampaikan.
Setiap pesan akan dimoderasi agar tetap sopan, positif, dan menyenangkan. Program ini juga membangkitkan nostalgia era berkirim surat via kantor pos, menghidupkan kembali cerita dan sejarah budaya komunikasi yang bermakna.
Untuk edisi tahun 2025 ini, Sunset di Kebun juga memperkuat posisinya sebagai konser ramah anak dan cocok untuk keluarga. Beragam kids activity dihadirkan, seperti trampoline, inflatable balloon, mini golf, ring toss, dan throw ball. Acara ini dirancang agar bisa menjadi family time yang menyenangkan.
Program menarik lainnya adalah "Kultura" atau "Raya Budaya". Program ini secara khusus mengangkat sisi kebudayaan lokal. Tujuannya adalah mempertahankan kearifan budaya lokal, baik melalui musik maupun tarian, di tengah gempuran modernisasi.
Di Kebun Raya Cibodas, "Kultura" menampilkan kesenian kacapi suling dari pukul 10.00 hingga 12.40 WIB. Selain itu, ada pertunjukan tarian tradisional Pangjajak Serat Kalih dan Jaipongan Sunda.
Baca Juga: Mekarnya 'Amorphophallus titanum', Merayakan 172 Tahun Kebun Raya Cibodas
Pangjajak Serat Kalih adalah tarian penyambutan khas Kabupaten Cianjur yang elegan dan klasik, menggambarkan pertemuan dua pihak penting. Sementara itu, Jaipongan Sunda adalah tarian yang lebih energik dan merakyat, berakar dari kesenian bajidoran sunda, yang menampilkan ketangkasan penarinya.
Tak kalah menarik, ada program "Natura". Area ini mengajak penonton mengeksplorasi ruang hijau melalui kegiatan bermain dan belajar di alam terbuka. Kegiatan Natura berlangsung dari pukul 10.00 hingga 16.00 WIB. Di area Natura, terdapat berbagai aktivitas interaktif, edukatif, dan kreatif.
Pengunjung bisa mengikuti kelas edukasi membuat terrarium Jewel Orchid, program rangkai bunga untuk belajar seni merangkai, "Warna-Warni" untuk mengekspresikan diri dengan objek berwarna, dan "Merakit" untuk melatih keterampilan membuat cenderamata.
Di samping itu, tersedia juga "Sunset Market", sebuah pasar kreatif yang menjadi wadah bagi lokal brand untuk mengenalkan produk mereka, seperti flowers bar, beads accessories, crochet, temporary tattoo, dan clay/rock painting.
Menguatkan Fungsi Konservasi dan Eduwisata
Kebun Raya, yang berada di bawah naungan BRIN, telah bermitra dengan PT Mitra Natura Raya (KebunRaya.id) sejak 1 Januari 2020.
Kemitraan ini memungkinkan BRIN fokus pada penelitian dan konservasi tumbuhan, sementara KebunRaya.id menyelenggarakan fungsi pelayanan publik, termasuk edukasi dan konservasi lingkungan, menggunakan bahasa yang sesuai perkembangan zaman.
Abi Irawan menjelaskan, Sunset di Kebun diselenggarakan untuk memperkuat fungsi utama Kebun Raya sebagai pusat konservasi tumbuhan. "Sunset di Kebun ini digelar untuk memperkuat fungsi utama Kebun Raya yang merupakan pusat konservasi tumbuhan," ujarnya.
Selain itu, acara ini juga menegaskan fungsi Kebun Raya sebagai tempat eduwisata yang kaya akan edukasi keanekaragaman hayati Indonesia. Keberadaan Kebun Raya diharapkan dapat menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap lingkungan.
Abi menambahkan, "Sunset di Kebun ini digelar untuk mengajak generasi muda agar lebih mengenal alam, memperkenalkan flora yang ada di Kebun Raya. Selain itu, pelaksanaan event ini diharapkan bisa memperkenalkan Kebun Raya sebagai lokasi yang nyaman dan bisa menjadi destinasi eduwisata."
Baca Juga: Taman Begonia: Destinasi Eduwisata Baru Kebun Raya Bogor, Rumah Bagi Ratusan Spesies
Sunset di Kebun merupakan perpanjangan dari lima fungsi utama Kebun Raya, yaitu konservasi, edukasi, wisata, penelitian, dan jasa lingkungan. Melalui musik dan program lainnya, acara ini mengedukasi generasi muda tentang konservasi dengan memperkenalkan "plant heroes" di setiap edisinya. Untuk edisi 2025, "plant hero" yang diangkat adalah tanaman Jewel Orchid.
Jewel Orchid atau Anggrek Permata adalah anggrek tanah kecil yang seringkali tersembunyi di lantai hutan lembab. Namanya berasal dari keindahan daun dan bunganya, bukan bentuknya yang seperti permata. Anggrek asli Indonesia ini tersebar luas di Sumatera, Kalimantan, Jawa, Maluku, dan Nusa Tenggara.
Biasanya ditemukan di hutan hujan tropis atau hutan musim pada ketinggian 200-1000 mdpl. Keberadaan Jewel Orchid menjadi salah satu bioindikator kesehatan hutan; penurunan populasinya menandakan ketidakseimbangan ekosistem.
Spesies ini juga penting sebagai penyedia nutrisi bagi mikrobioma dan serangga kecil, serta berasosiasi simbiosis dengan mikoriza dalam penguraian karbon hutan. Beberapa spesies populernya meliputi Anoectochilus, Dossinia, Goodyera, Ludisia, Macodes, dan Malaxis.
Melalui Sunset di Kebun 2025, Kebun Raya memperkenalkan Jewel Orchid kepada masyarakat luas, menekankan pentingnya melindungi spesies eksotis dan cantik ini, baik di alam maupun melalui konservasi ex situ.
Dengan keindahan musik di alam terbuka Kebun Raya, Sunset di Kebun menyebarkan pesan pentingnya menghormati alam, menjaga kekayaan hayati, dan bertindak nyata untuk melestarikan keajaiban alam bagi generasi mendatang.
---Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat. Simak ragam ulasan jurnalistik seputar sejarah, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui pranala WhatsApp Channel https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News https://shorturl.at/xtDSd. Ketika arus informasi begitu cepat, jadilah bagian dari komunitas yang haus akan pengetahuan mendalam dan akurat.