Sementara Gregory VII pernah dituduh melakukan necromancy (komunikasi dengan roh orang mati) dan menyiksa lawannya dengan ranjang penuh paku.
Ada pula kisah Paus Stefanus VII yang sangat membenci pendahulunya, Paus Formosus. Ia bahkan menggalinya dari makam, mendandaninya dengan jubah paus, dan mengadilinya dalam “pengadilan mayat”.
Jari-jari Formosus juga dipotong dan jasadnya dibuang ke Sungai Tiber. Nama “Petrus” atau “Peter II” bahkan dianggap tabu. Menurut nubuat abad ke-12, paus berikutnya yang menggunakan nama itu akan menjadi penanda akhir zaman dan kehancuran Roma.
Meski begitu, beberapa nama klasik tetap jadi favorit, seperti Yohanes, Paulus, Gregorius, dan Pius. Pada 1978, Yohanes Paulus I menjadi paus pertama yang menggabungkan dua nama untuk menghormati dua pendahulunya.
Yohanes Paulus II pun melanjutkan penghormatan itu setelah paus sebelumnya wafat dengan hanya 33 hari masa menjabat.
--
Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat! Dapatkan berita dan artikel pilihan tentang sejarah, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui WhatsApp Channel di https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News di https://shorturl.at/xtDSd. Jadilah bagian dari komunitas yang selalu haus akan ilmu dan informasi!