Sejarah Dunia: Ketika Ilmuwan Nazi Terlibat Program Rahasia Amerika

By Ricky Jenihansen, Jumat, 30 Mei 2025 | 10:00 WIB
Foto ini menunjukkan uji coba pertama roket V2 oleh Amerika Serikat pada tahun 1946, tak lama setelah Perang Dunia II berakhir. Saat itu, AS dan Uni Soviet terlibat dalam perlombaan untuk mengamankan sebanyak mungkin roket V2 dan para ilmuwan Jerman yang mengembangkannya. Roket ini menjadi simbol awal dari ambisi besar kedua negara dalam perlombaan teknologi militer dan antariksa.
Foto ini menunjukkan uji coba pertama roket V2 oleh Amerika Serikat pada tahun 1946, tak lama setelah Perang Dunia II berakhir. Saat itu, AS dan Uni Soviet terlibat dalam perlombaan untuk mengamankan sebanyak mungkin roket V2 dan para ilmuwan Jerman yang mengembangkannya. Roket ini menjadi simbol awal dari ambisi besar kedua negara dalam perlombaan teknologi militer dan antariksa. (Photo12/Universal Images Group via National Geographic)

Dalam memilih ilmuwan mana yang akan direkrut, pejabat Amerika menggunakan daftar berisi 15.000 nama yang sebelumnya disusun oleh insinyur Jerman bernama Werner Osenberg selama masa perang. Saat pasukan Sekutu mulai menyerbu pada tahun 1945, para pejabat Jerman panik.

Mereka merobek dokumen milik Osenberg dan berusaha membuangnya ke toilet di Universitas Bonn. Beruntung, dokumen-dokumen yang nyaris hancur itu berhasil diselamatkan, dan kemudian menjadi dasar bagi Amerika dalam menentukan siapa saja ilmuwan yang akan direkrut.

Para pengendali penerbangan merayakan keberhasilan pendaratan misi Apollo 11 di Ruang Kontrol Operasi Misi di Manned Spacecraft Center. Momen ini menjadi tonggak sejarah umat manusia ketika Neil Armstrong dan Buzz Aldrin menjadi manusia pertama yang mendarat dan berjalan di permukaan Bulan.
Para pengendali penerbangan merayakan keberhasilan pendaratan misi Apollo 11 di Ruang Kontrol Operasi Misi di Manned Spacecraft Center. Momen ini menjadi tonggak sejarah umat manusia ketika Neil Armstrong dan Buzz Aldrin menjadi manusia pertama yang mendarat dan berjalan di permukaan Bulan. (NASA)

Kenapa Disebut Operasi Paperclip?

Nama program ini berasal dari penggunaan paperclip (penjepit kertas) sebagai penanda khusus pada dokumen para kandidat ilmuwan. Dalam bukunya The Nazis Next Door: How America Became a Safe Haven for Hitler's Men, jurnalis Eric Lichtblau menjelaskan bahwa para perekrut memeriksa latar belakang para ilmuwan untuk mengetahui apakah mereka masih menjadi anggota Partai Nazi atau setidaknya memiliki afiliasi terhadap ideologi Nazi—meskipun secara resmi ini hanyalah formalitas belaka.

Menurut sejarawan Brian Crim, pejabat Amerika “menjepitkan paperclip di bagian atas berkas keamanan milik ilmuwan yang mereka minati.”

Tujuannya adalah memberi sinyal kepada penyelidik agar tidak terlalu mendalami rekam jejak para ilmuwan tersebut. “Sebagian besar dari mereka memang anggota Partai Nazi atau terlibat dalam organisasi terlarang seperti Schutzstaffel (SS),” jelas Crim. “Paperclip itu pada dasarnya mengatakan, ‘Jangan telisik terlalu jauh—orang ini milik kita.’”

Meskipun tak ada lembaga resmi Amerika yang secara terbuka menjelaskan proses penyaringan ilmuwan dalam Operasi Paperclip, sejumlah jurnalis dan ilmuwan independen kemudian mengungkap fakta-fakta kontroversial mengenai latar belakang beberapa ilmuwan yang terlibat dalam program ini.

Lebih dari 100 ilmuwan Jerman dalam Tim Roket Von Braun berkumpul di Fort Bliss, Texas, pada 1946, termasuk Wernher von Braun, Ludwig Roth, dan Arthur Rudolph. Banyak dari mereka sebelumnya mengembangkan roket V-2 di Peenemünde, Jerman, sebelum direkrut ke Amerika Serikat setelah Perang Dunia II. (Donaldson Collection via National Geographic)

Peran Operasi Paperclip dalam Perlombaan Luar Angkasa

Pada 1950–1960-an, program luar angkasa Amerika berkembang pesat seiring meningkatnya persaingan dengan Uni Soviet dalam ambisi menaklukkan Bulan. Beberapa ilmuwan hasil rekrutmen Operasi Paperclip memainkan peran penting dalam mendukung Amerika dalam apa yang disebut sebagai perlombaan luar angkasa.

Salah satu tokohnya adalah ilmuwan Jerman Wernher von Braun. Di Jerman, ia dikenal sebagai pencipta roket V-2—rudal balistik jarak jauh pertama di dunia. Namun, von Braun juga pernah menjabat sebagai perwira di SS, organisasi paramiliter elite yang setia kepada Partai Nazi.