Studi Baru Ungkap Kemungkinan Lokasi Jejak Dinosaurus Pertama

By Lastboy Tahara Sinaga, Kamis, 22 Mei 2025 | 17:00 WIB
Dinosaurus pertama mungkin berevolusi di dekat khatulistiwa, dan bukan di barat daya superbenua Gondwana, seperti yang diasumsikan para peneliti sebelumnya karena banyaknya fosil di tempat-tempat seperti Argentina dan Zimbabwe.
Dinosaurus pertama mungkin berevolusi di dekat khatulistiwa, dan bukan di barat daya superbenua Gondwana, seperti yang diasumsikan para peneliti sebelumnya karena banyaknya fosil di tempat-tempat seperti Argentina dan Zimbabwe. (Pedro Salas and Sergey Krasovskiy/Eurekalert.org)

Studi ini mengungkap bahwa dinosaurus pertama kemungkinan telah beradaptasi dengan lingkungan yang panas dan kering. Dari tiga kelompok utama dinosaurus, kelompok sauropoda—termasuk Brontosaurus dan Diplodocus—diketahui tetap menunjukkan kecenderungan terhadap iklim hangat.

Sementara itu, dua kelompok lainnya, yaitu theropoda dan ornithischia, diperkirakan telah mengalami evolusi yang memungkinkan mereka menghasilkan panas tubuh secara mandiri. Kemampuan ini diyakini memberi mereka peluang untuk bermigrasi lebih dekat ke daerah kutub, sebagaimana dijelaskan oleh rekan penulis studi, Philip Mannion, profesor paleobiologi di UCL.

Temuan ini membuka peluang eksplorasi baru di wilayah-wilayah yang selama ini luput dari perhatian, seperti Sahara dan Amazon. Jika hipotesis ini terbukti benar, sejarah dinosaurus bisa ditulis ulang—bukan hanya tentang kapan mereka muncul, tetapi juga bagaimana mereka bertahan, berevolusi, dan menyebar ke seluruh dunia. 

Dalam dunia paleontologi, celah-celah informasi masa lalu sering kali justru menjadi kunci untuk memahami masa depan.

--

Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat! Dapatkan berita dan artikel pilihan tentang sejarah, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui WhatsApp Channel di https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News di https://shorturl.at/xtDSd. Jadilah bagian dari komunitas yang selalu haus akan ilmu dan informasi!