Temuan Fosil di Tiongkok Ungkap Spesies Baru Dinosaurus Sauropoda

By Lastboy Tahara Sinaga, Rabu, 11 Juni 2025 | 17:00 WIB
Gigi rahang atas sebelah kanan dari Jinchuanloong niedu (kode spesimen JCMF0132). (a) tampak dari sisi luar (bagian yang menghadap bibir); (b) tampak dari sisi dalam (bagian yang menghadap lidah).
Gigi rahang atas sebelah kanan dari Jinchuanloong niedu (kode spesimen JCMF0132). (a) tampak dari sisi luar (bagian yang menghadap bibir); (b) tampak dari sisi dalam (bagian yang menghadap lidah). (Scientific Reports (2025). DOI: 10.1038/s41598-025-03210-5)

Nationalgeographic.co.id—Di tengah hamparan pegunungan kuno Tiongkok, para paleontolog berhasil menyingkap jejak kehidupan dari zaman purba. Mereka menemukan sisa-sisa seekor dinosaurus berleher panjang yang belum pernah dikenali sebelumnya.

Studi yang dipimpin oleh China University of Geosciences itu berhasil menganalisis sebagian kerangka dan tengkorak yang hampir lengkap yang ditemukan di wilayah barat laut Tiongkok.

Para peneliti memberi nama spesies baru sauropoda itu sebagai Jinchuanloong niedu. Temuan ini menambah satu eusauropoda non-neosauropoda yang langka dalam catatan fosil Zaman Jura Tengah di Asia Timur.

Dilansir laman Phys.org, eusauropoda adalah klan yang mencakup hampir semua dinosaurus berleher panjang di luar bentuk-bentuk paling awal. Mereka menjadi satu-satunya garis keturunan sauropoda yang bertahan hidup setelah peristiwa kepunahan global pada akhir Jura Awal.

Ada banyak bentuk keturunan mereka, termasuk dalam kelompok Neosauropoda, seperti raksasa ikonik Apatosaurus dan Brachiosaurus. Namun, beberapa eusauropoda non-neosauropoda juga masih bertahan hingga Zaman Jura Tengah dan mendominasi fauna pada masa itu.

Berdasarkan studi, fosil dengan tengkorak yang lengkap masih sangat jarang ditemukan di antara eusauropoda non-neosauropoda. Hal ini meninggalkan celah besar dalam catatan fosil dari periode ini.

Kajian Ning Li dan timnya itu berjudul “A new eusauropod (Dinosauria, Sauropodomorpha) from the Middle Jurassic of Gansu, China”, terbit di jurnal Scientific Reports. Dalam makalah tersebut, para peneliti menjelaskan anatomi dan posisi evolusi dari spesimen yang sebelumnya tidak dikenal ini.

Fosil Jinchuanloong niedu ditemukan di bagian bawah Formasi Xinhe, Distrik Jinchuan, Provinsi Gansu. Fosil-fosil itu terdiri atas tengkorak yang hampir lengkap dengan rahang bawah, lima ruas tulang leher yang masih tersambung, dan 29 ruas tulang ekor yang juga masih tersambung.

Lapisan sedimen di lokasi tersebut berasal dari masa Bathonian akhir pada Jura Tengah, sekitar 165 hingga 168 juta tahun lalu. Perbandingan anatomi secara rinci dengan sauropoda lain dari Asia Timur menunjukkan perpaduan antara ciri-ciri primitif dan turunan.

Tulang ekor dari Jinchuanloong niedu (kode spesimen JCMF0132). (Scientific Reports (2025). DOI: 10.1038/s41598-025-03210-5)

Para peneliti mempelajari bagian tengkorak dan tubuh dari spesimen Jinchuanloong niedu dengan membandingkan bentuk-bentuk tulangnya.

Mereka kemudian menganalisisnya dalam dua kumpulan data untuk mengetahui di mana posisi dinosaurus ini dalam pohon evolusi kelompok eusauropoda.