Berawal dari Ide Mengatasi Keguguran, Ilmuwan Ciptakan Embrio Sintetis

By Lutfi Fauziah, Jumat, 11 Mei 2018 | 15:00 WIB
Ilmuwan Ciptakan Embrio Sintetis di Laboratorium. (Maastricht University dan Royal Netherlands Academy of Arts and Sciences )

Di bawah mikroskop, embrio buatan ini tampak identik dengan embrio awal asli atau yang disebut blastokista.

Embrio buatan ini juga dilengkapi dengan sel yang mirip dengan bola bulat (trofoblast) yang biasanya akan membuat plasenta dan bayi.

Baca juga: 

Apa yang Terjadi Jika Tanaman Terpapar Cahaya dekat dan Konstan?Para peneliti kemudian dapat mengamati penempelan pada tikus - sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya."Kami sekarang dapat menghasilkan embrio dalam jumlah yang sangat besar dan mempelajarinya secara rinci," ungkap Dr Nicolas Rivron dari Maastricht University dikutip dari BBC, Kamis (03/05/2018).

"Ini dapat membantu kami memahami mengapa beberapa embrio gagal menempel di rahim dan memungkinkan kami menyaring obat-obatan yang mungkin membantu kesuburan," sambungnya.Pertama di Dunia Menurut Dr Rivron, timnya adalah yang pertama menghasilkan embrio buatan pra-implantasi dengan trofoblast di dunia. Untuk diketahui, sebelumnya embrio buatan yang pernah dibuat peneliti tidak menghasilkan trofoblas yang nantinya akan menjadi plasenta.

"Untuk pertama kalinya, kita dapat mempelajari fenomena ini dengan sangat rinci dan menjalankan penelitian obat untuk menemukan obat-obatan yang dapat mencegah infertilitas, menemukan kontrasepsi yang lebih baik, atau membatasi munculnya tanda epigenetik yang muncul di blastocyst dan menyebabkan penyakit selama masa dewasa," ujar Dr Rivron dikutip dari Futurism, Kamis (03/05/2018).

Meski hasil penelitiannya positif, hingga kini Dr Rivron belum berencana menggunakan sel induk manusia untuk penelitian serupa. Ini mendapat tanggapan dari Profesor Robin Lovell-Badge, seorang ahli di Francis Crick Institute Inggris. Menurutnya, prospek penggunaan struktur embrio manusia sangat kecil.

Baca juga:

Bagaimana Bakteri Bisa Memakan Plastik? Ini Penjelasan Ahli Kimia"Ini sangat disayangkan untuk penelitian dasar karena akan sangat berguna untuk memiliki pasokan embrio tahap blastokista manusia yang tak terbatas untuk memahami interaksi sel-sel yang relevan untuk membuat embrio normal," ujar Lovell-Badge.

Di luar itu, tanggapan positif tentang penelitian ini diungkapkan oleh Dr Dusko Ilic, seorang ahli sel punca di King's College London.

"Ini adalah pertama kalinya para ilmuwan mampu menjelaskan mekanisme molekuler implantasi dan temuan ini dapat membantu kita untuk memahami lebih lanjut tentang beberapa aspek infertilitas dan meningkatkan hasil reproduksi," ujarnya.Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ilmuwan Ciptakan Embrio Buatan di Laboratorium, Untuk Apa?".