Black Hornet, Pesawat Tanpa Awak yang Lebih Ringan dari Telur

By Gregorius Bhisma Adinaya, Senin, 14 Mei 2018 | 14:56 WIB
Dengan ukuran yang sangat kecil, black hornet dapat dengan mudah dibawah. (Youtube)

Penulis: Beny Adrian/Mylesat

Perkembangan teknologi juga membawa perkembangan bagi dunia pesawat tanpa awak (UAV). Saat ini, UAV memiliki banyak bentuk dan varian. Salah satu yang mulai banyak digunakan dan menjadi sorotan adalah UAV mini dengan ukuran sebesar spidol.

Kemenhan Belanda, pada awal Mei ini menandatangani kontrak dengan Prox Dynamics asal Norwegia sebagai bentuk kesepakatan pembelian puluhan UAV mini model helikopter Black Hornet. UAV ini akan dioperasikan oleh Marinir dan AD Belanda.

Baca juga: Rentetan Bom Surabaya dan Fenomena Aksi Terosisme oleh Lone Wolf

Pihak Prox Dynamics mengatakan bahwa mereka sudah memberikan pelatihan bagi personel tentara Belanda dalam mengoperasikan Black Hornet.

Tidak hanya Belanda, Black Hornet juga digunakan oleh Jerman, Norwegia, dan Inggris untuk digunakan di Afghanistan.

UAV dengan bentuk seperti helikopter berukuran sangat kecil ini memiliki ukuran 10 x 2,5 cm. Walau berukuran kecil, Black Hornet mampu memberikan kewaspadaan situasi kepada pasukan darat. Dengan ukurannya itu, Black Hornet dengan mudah dibawa operatornya.

Tidak hanya ukurannya yang mencengangkan, berat UAV ini tidak lebih dari berat satu butir telur. Dengan baterai terpasang pun, berat si "lebah hitam" ini tidak lebih dari setengah ons.

Perangkat pendukung dalam mengoperasikan Black Hornet. (Prox Dynamics)

Soal kecepatan, Black Hornet mampu terbang hingga 18 km/jam.

UAV ini dilengkapi kamera untuk menangkap gambar bergerak maupun diam. Operator hanya butuh 20 menit untuk belajar menerbangkan Black Hornet.

Walaupun memiliki dimensi yang kecil, tiga buah kamera dapat ditanamkan pada badan UAV ini. Satu kamera mengarah ke depan, dan dua sisanya mengarah ke bawah dan mengarah ke sudut 45 derajat.

Dalam paket penjualannya, Prox Dynamics menjual Black Hornet dalam satu kotak berisi dua buah helikopter.

Baca juga: Peneliti Temukan Rusa Misterius Berkepala Dua di Hutan Minnesota

Pada Oktober 2014, Prox Dynamics mengembangkan versi terbarunya yaitu PD-100. Black Hornet yang dibekali teknologi untuk melihat saat malam, atau dalam keadaan yang minim cahaya.

Hingga sampai saat ini, UAV dengan harga US$190.000 ini sudah terjual lebih dari 3.000 unit.

Black hornet dapat menjadi (Prox Dynamics)

Artikel ini sudah pernah tayang pada Mylesat. Baca artikel sumber.