“Kami sangat senang dengan sejarah rumit hewan-hewan ini. Juga terkejut dengan luasnya garis keturunan kadal berdarah hijau,” kata Rodriguez.
Baca juga: Banyak Nyamuk Saat Musim Hujan Usai, Usir dengan 5 Cara Mudah Ini
Fakta bahwa karakteristik tersebut muncul berulang kali menunjukkan bahwa darah hijau bukan hanya sekadar evolusi, tapi juga diistimewakan oleh seleksi alam.
Para ilmuwan menyatakan, memiliki kadar biliverdin dalam tubuh, mungkin bisa memberikan manfaat pada kadal. Ia membantu mengendalikan pembiakan parasit dalam darah, seperti malaria, yang biasanya menyerang dan melemahkan kadal.
Beberapa eksperimen pada hewan menunjukkan bahwa pigmen empedu, termasuk biliverdin, dapat bertindak sebagai antioksidan dan memiliki efek anti inflamasi. Ia melindungi tubuh dari molekul berbahaya yang dikenal dengan nama radikal bebas.