Menciptakan kenangan
Yang menarik dari penemuan ini adalah: beberapa kerangka menunjukkan adanya gigitan hewan. Kemungkinan, tubuh mereka awalnya dibiarkan di suatu tempat selama enam bulan hingga setahun, sebelum akhirnya terendam di lahan basah.
Tulang lainnya sengaja disusun bersama batu dan kemungkinan dibawa dari daerah lain. Serpihan tulang pingul dari empat individu berbeda diketahui dijahit pada cabang pohon.
Baca juga: Analisis DNA Kuno Ungkap Tiga Gelombang Migrasi Besar di Asia Tenggara
Ini membuat peneliti menduga bahwa setelah beberapa waktu, mayat yang dikumpulkan dari medan perang, disimpan dalam rawa-rawa.
Mengingat pentingnya upacara dan ritual pada rawa dan danau dangkal di sepanjang Eropa Utara, Bogucki yakin, penghilangan mayat dari medan perang setelah beberapa waktu dan menguburnya pada lahan basah tersebut, merupakan aksi para penakluk untuk mengingat kemenangan mereka.
“Itu merupakan ‘kerja memori’ setelah pertempuran. Mereka dengan sengaja menciptkan kenangan kolektif dari peristiwa tersebut,” papar Bogucki yang juga pengarang buku Barbarians.